• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Kota Banjar

KH Ahsin Sakho Muhammad Ingatkan Generasi Muda Sadari Tugas dan Kewajiban untuk Lanjutkan Perjuangan dalam Menjaga Nilai Agama

KH Ahsin Sakho Muhammad Ingatkan Generasi Muda Sadari Tugas dan Kewajiban untuk Lanjutkan Perjuangan dalam Menjaga Nilai Agama
KH Ahsin Sakho Muhammad Ingatkan Generasi Muda Sadari Tugas dan Kewajiban untuk Lanjutkan Perjuangan dalam Menjaga Nilai Agama
KH Ahsin Sakho Muhammad Ingatkan Generasi Muda Sadari Tugas dan Kewajiban untuk Lanjutkan Perjuangan dalam Menjaga Nilai Agama

Kota Banjar, NU Online Jabar
Pakar ilmu Al-Qur’an dan Qiraat KH Ahsin Sakho Muhammad mengungkapkan setidaknya ada dua hal mengapa haul muasis pondok pesantren penting dilaksanakan. Hal itu disampaikan saat mengisi tausiyah pada kegiatan peringatan malam puncak Harlah Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo yang ke-63 dan Haul KH Abdurrohim yang ke-26, Selasa (1/8/2023).


“Tujuan utama daripada haul adalah pertama mendoakan yang mendahului kita, dan ini adalah yang hal telah diperintahkan oleh Allah SWT,” ungkapnya.


Kiai Ahsin mengutip salah satu firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-Hasyr ayat 10


وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ


Artinya: dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor) berdoa, “Ya Tuhan kami, ampunilah kami serta saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami terlebih dahulu daripada kami dan janganlah engkau jadikan dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Ya tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha penyantun lagi Maha Penyayang.”


Ia menuturkan bahwa generasi sekarang adalah penerus para pendahulu. Oleh karena itu, peringatan haul sangat penting untuk dilaksanakan karena merupakan bagian menyadari tugas dan kewajiban untuk melanjutkan perjuangan dalam menjaga nilai-nilai agama.


“Kita ini hanya penyambung daripada estafet keimanan orang-orang terdahulu, oleh karena itu kita selalu mengaitkan diri kita dengan mereka yang telah wafat. Kita beriman seperti ini adalah karena munculnya generasi masa lalu;” tuturnya.


Tujuan yang kedua dari peringatan haul, sambung Kiai Ahsin, adalah mengingat kembali jasa-jasa pendahulu yang telah wafat. Menurutnya, kita beriman dan mengenal Allah Swt itu karena berkat pendahulu kita, maka sudah selayaknya siapapun yang saat ini ada keimanan di dalam dirinya sudah seharusnya selalu mendoakan atas jasa pendahulu.


“Yang kedua, orang melaksanakan haul itu tujuannya adalah untuk mengingat kembali jasa-jasa meraka. Jasa-jasa yang ditorehkan oleh mereka ketika mereka hidup di dunia, ini perlu kita tadabburi, perlu kita tiru apa yang mereka tinggalkan” imbuhnya.


Kiai Ahsin mengumpamakan, bahwa muassis pendiri pondok pesantren seperti menanam pohon. Sebab, muasis pondok pesantren memiliki keikhlasan yang luar biasa dalam mendirikan menanamkan nilai-nilai Islam, dan karena kekhlasannya itu sehingga mampu melahirkan generasi yang bermanfaat untuk sesamanya.


Kiai yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Darrul Qur’an Cirebon tersebut mengutip salah satu ayat Al-Quran Surat Ibrahim ayat 24-25


اَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصۡلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرۡعُهَا فِى السَّمَآءِۙ‏٢٤ تُؤۡتِىۡۤ اُكُلَهَا كُلَّ حِيۡنٍۢ بِاِذۡنِ رَبِّهَاؕ وَيَضۡرِبُ اللّٰهُ الۡاَمۡثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُوۡنَ‏ ٢٥


“Agama Islam, Al-Qur’an adalah kalimah thoyyibah, orang yang berjuang menanamkan agama Islam dalam rangka untuk menyemaikan bibit-bibit yang bagus seperti menanam bibit yang unggul dan di tanam di yang bagus. Maka bibit yang unggul itu akan memunculkan tunas baru, kalau sudah kemudian maka pepohonan itu akan bisa mengeluarkan buah-buahan yang enak dimakan sepanjang masa.” pungkasnya.


Pewarta: Muhammad Afdzol Zul fikar


Kota Banjar Terbaru