• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Kota Bandung

Rais Syuriah PWNU Jabar Ungkap Tiga Cara Agar Meninggal Husnul Khotimah

Rais Syuriah PWNU Jabar Ungkap Tiga Cara Agar Meninggal Husnul Khotimah
Rais Syuriah PWNU Jabar Ungkap Tiga Cara Agar Meninggal Husnul Khotimah
Rais Syuriah PWNU Jabar Ungkap Tiga Cara Agar Meninggal Husnul Khotimah

Bandung, NU Online Jabar
Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Abun Bunyamin mengatakan, sebagai manusia wajib menjalankan ketaqwaan kepada Allah SWT denggan sebenar-benarnya sehingga bisa mati dalam keadaan khusnul khatimah. Ia mengutip dalam kitab Ibnu Katsir, jika ingin meninggal dalam keadaan husnul khotimah adalah:


Pertama, kita selalu taat kepada allah dan tidak boleh mengingkari, seperti harus melaksanakan shalat, zakat, puasa, dan ibadah dan itu menjadi bekal yang wajib kita miliki.


"Demikian pula ingin ibu bapak masuk syurga, kita ingin hidup baik, kita ingin hidup khusnul khatimah maka kata Allah Walaa tamuutunna illa waangtum muslimun, syaratnya adalah ibadah dan taat kepada Allah dengan sesungguh-sungguhnya," ungkapnya saat memberikan khutbah iftitah pada kegiatan istighosah kebangsaan yang digelar oleh PWNU Jawa Barat yang bekerjasama dengan Pemerintah Jawa Barat yang bertempat di halaman Gedung Sate Kota Bandung, Jumat (1/9/2023).


Kedua, Kalo kita ingin khusnul khatimah harus pandai bersyukur dan bertrima kasih atas nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita.


"Alhamdulillah, hari ini kita bersyukur menjadi manusia. Bahkan kita menjadi bersyukur karena menjadi orang islam dan kita sekarang menjadi warga negara republik Indonesia. Indonesia harus kita jadikan Baldatutt toyyibatun warobun. Kalau kita bersyukur kepada Allah Insya Allah negara kita akan semakin barokah,"


Nah, sambung Kiai Abun, kata Allah Kalo kita ingin barokah maka kita harus iman dan taqwa kepada gusti allah, diantaranya  bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita walaupun ada di antara kita yang belum merasa puas. ​​​​​​​"Mudah-mudahan nikmat allah bertambah, rizki kita barokah, rumah tangga kita sakinah mawaddah warohmah, anak cucu kita soleh solehah, pamarentah kita beriman bertakwa, Masyarakat Indonesia juga beriman dan bertaqwa. Kata Allah, kalau kita beriman dan bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menurunkan yang namanya berkah langit dan bumi,"


Ketiga, kita harus melaksanakan dzikir kepada gusti Allah. 


Fadzkuruunii adzkurkum, dzikirlah kamu kepadaku maka aku akan dzikir kepadamu. ​​​​​​​Maka para hadirin, malam ini adalah malam dzikir dan mudah-mudahan di jauhkan dari balahi dekat kepada kebahagian, Mudah-mudahan yang hadir khususnya bapak gubernur dan semuanya staf dan sampai kepada PNS, TNI, Polri yang ada di Jawa Barat semuanya iman dan takwa kepada gusti allah, diberi keberkahan hidup `berkah di dunia sampai ke akhirat," tuturnya.


"inilah tradisi NU. Maka dalam ajaran NU ada yang namanya khutbah iftitah ari pembukaan yang di isi dengan khutbah iftitah, taushiyah, ataupun mauidzoh hasanah," tegasnya yang juga sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Al Muhajirin Purwakarta tersebut.


Kiai Abun berharap, adanya istighosah kebangsaan ini Allah SWT bukakan pintu langit dan bumi.


"insya Allah doalah yang akan membuka. Allah akan bersama dengan para hadirin. ​​​​​​​Mudah-mudahan kalo kita Ingin kita terus mulya dan bahagia, maka peliharalah iman, ibadah, amal kita terrmasuk dengan pengabdian kita terhadap bangsa dan negara," tandasnya.


Pewarta: Hasemi Fauziah


Kota Bandung Terbaru