• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Kota Bandung

Peringatan Haul ke-14 Gusdur: Mengenang Budaya Etika Demokrasi dan Warisan Kemanusiaan

Peringatan Haul ke-14 Gusdur: Mengenang Budaya Etika Demokrasi dan Warisan Kemanusiaan
Peringatan haul Gus Dur oleh Gusdurian Kota Bandung
Peringatan haul Gus Dur oleh Gusdurian Kota Bandung

Bandung, NU Online Jabar
Gusdur, sosok yang dikenal sebagai pemimpin demokratis, selalu mendedikasikan dirinya untuk negara, agama, dan masyarakat. 

Pada Peringatan Haul ke-14 Gusdur yang berlangsung pada Ahad, (7/1/24) di Gedung PCNU Kota Bandung, tema "Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gusdur" menjadi fokus utama acara yang diselenggarakan oleh MT Muda Mudi NU Kota Bandung/Kripik Singkong dan Gusdurian Bandung.


Pembina Gusdurian Bandung, Prof. H. Dudang Gojali, menyatakan bahwa Haul kali ini bertujuan membawa pemikiran dan kontribusi Gusdur dalam demokrasi ke dalam pembicaraan. "Ketika kita ngomong demokrasi di negara ini, itu nanti yang akan kita omongin dengan situasi Indonesia hari ini dan nanti," ujarnya.


Trio Hamdoni (Koordinator APD) menekankan bahwa budaya etika berdemokrasi yang diperlihatkan oleh Gusdur tetap relevan di tengah situasi pesta demokrasi 2024 yang semakin memanas. Komitmen untuk mengangkat keadilan pada konstitusi dan undang-undang dianggap sebagai langkah penting menjelang pemilu.


KH. Wahyu Afif al Ghofiqi, atau lebih dikenal sebagai Kiai Mako, yang hadir dalam Haul tersebut, menyampaikan ajaran Gusdur tentang mengangkat martabat masyarakat dan menentang kekerasan tanpa memaksa pikiran. Gusdur dikenang sebagai pemimpin yang selalu tunduk pada konstitusi dan undang-undang, menekankan prinsip kemanusiaan dalam politik.


Koordinator Gusdurian Jamiludin menutup acara dengan menyampaikan bahwa demokrasi akan tumbuh dengan sehat jika dijamin oleh kebebasan, kesamaan, dan kedaulatan hukum. "Takkan ada demokrasi, kalau tidak ada persamaan, kebebasan, kedautan hukum," jelasnya


Warisan Gusdur yang harus dijaga bukan hanya berupa uang, melainkan nilai-nilai hidup yang perlu terus dirawat dan dijaga oleh seluruh elemen masyarakat. Peringatan Haul menjadi momentum untuk mengenang budaya etika demokrasi dan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang ditinggalkan oleh Gusdur.


Pewarta: Trio Hamdoni
 


Kota Bandung Terbaru