LPPNU Jabar Bersama Prudential Syariah Gelar Sosialiasi Peningkatkan Inklusi Perencanaan dan Perlindungan Keuangan Berbasis Syariah
Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Jawa Barat menjalin silaturahmi dan kerjasama dengan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah). Tujuan dari kerjasama ini adalah meningkatkan inklusi perencanaan dan perlindungan keuangan berbasis syariah di Jawa Barat.
Acara silaturahmi dan sosialisasi kerjasama ini berlangsung di Gedung Dakwah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar pada Senin (11/6/24). Kegiatan ini dihadiri oleh Pengurus Cabang NU (PCNU) dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat, serta lembaga dan badan otonom di lingkungan PWNU Jabar.
Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang sebelumnya ditandatangani antara PBNU dan Prudential Syariah yang dilakukan pada akhir tahun 2022.
Ketua LPPNU Jabar, Nurdin Hidayat, dalam sambutannya menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan upaya bersama untuk masa depan perencanaan keuangan syariah. "Semoga dengan adanya kerjasama ini bisa membawa manfaat bagi warga NU di Jawa Barat, serta dapat kita manfaatkan untuk masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Ketua Tanfdiziyah PWNU Jabar, KH Juhadi Muhamad, juga berharap agar kerjasama ini dapat dilanjutkan oleh pengurus NU di tingkat cabang, lembaga, dan badan otonom.
"Mudah-mudahan ini tidak hanya berhenti di PWNU, tapi dapat ditindaklanjuti oleh seluruh lembaga, badan otonom, dan PCNU se-Jawa Barat. Semoga dapat memberikan manfaat bagi NU dan Prudential Syariah," harapnya.
Vice President-Head of Digital and Ecosystem Partnership Prudential Syariah, Harpedi Puseto, yang akrab disapa Seto, mengucapkan terima kasih kepada PWNU dan LPPNU Jabar yang telah menerima silaturahmi dan sosialisasi ini.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada PWNU Jabar yang telah berkenan menerima Prudential Syariah sebagai mitra dalam ikhtiar bersama demi kemajuan umat ini," katanya.
Seto menjelaskan bahwa kerjasama ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap rendahnya inklusi perencanaan dan perlindungan keuangan berbasis syariah di Indonesia.
"Saat ini, kurang dari 0,2 persen penduduk Indonesia memiliki perlindungan dan perencanaan keuangan berbasis syariah. Prudential Syariah, meskipun merupakan perusahaan asuransi terbesar di Indonesia, baru memiliki 600 ribu anggota. Asuransi syariah masih tertinggal jauh dibandingkan dengan Perbankan Syariah," jelasnya.
Untuk meningkatkan inklusi tersebut, Prudential Syariah berkomitmet untuk melibatkan elemen masyarakat yang dipercaya oleh umat, salah satunya tentu saja adalah NU.
"Ada empat pilar kerjasama kami dengan NU, salah satunya adalah peningkatan literasi dan inklusi perencanaan dan perlindungan keuangan berbasis syariah. Selain itu, kami telah bekerjasama di bidang CSR melalui LAZISNU, dan melakukan literasi pada 2023 dengan Banom Fatayat NU," tuturnya.
Seto juga menyebutkan bahwa Prudential Syariah telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Lembaga Wakaf dan Pertanahan (LWP) PBNU, di mana LWPNU sudah menjadi Nazir dari Prudential Syariah. "Alhamdulillah, pada tahun 2024 ini kita melakukan kerjasama dengan PWNU Jabar yang ditindaklanjuti oleh LPPNU," imbuhnya.
Dia berharap bahwa kerjasama ini dapat menghadirkan solusi yang bermanfaat bagi umat dalam perencanaan dan perlindungan keuangan bagi keluarga maupun persiapan amal jariyah berupa wakaf uang ketika usia kita masih produktif. "Ini yang akan dikerjasamakan antara Prudential Syariah dengan PWNU Jawa Barat," pungkasnya.