• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Kota Bandung

LPBINU Jabar Latih Masyarakat Pilah dan Olah Sampah Secara Mandiri

LPBINU Jabar Latih Masyarakat Pilah dan Olah Sampah Secara Mandiri
Kegiatan pemilahan sampah oleh warga. (Foto: NU Online Jabar)
Kegiatan pemilahan sampah oleh warga. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Sampah merupakan permasalahan yang masih dihadapi setiap kota atau daerah termasuk Kabupaten Bandung. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan yang salah satunya sampah rumah tangga.


Menurut Ketua Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat, Dadang Sudardja mengatakan,  masalah sampah harus segera diatasi karena berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat dan menurutnya kualitas lingkungan masyarakat seperti pencemaran udara, penyumbatan saluran air akibat sampah yang berdampak banjir. 


Salah satu daerah yang mengalami masalah sampah adalah Kecamatan Rancaekek, banyak tumpukan sampah yang tersebar di beberapa titik lokasi seperti pinggir jalan di daerah Kelurahan Rancaekek Kencana, Desa Rancaekek Kulon, Desa Rancaekek Wetan dan dipinggir jalan Raya Rancaekek-Majalaya. 


Pria yang karib disapa uwa Dadang itu menjelaskan, Kelurahan Rancaekek Kencana merupakan salah satu lokasi yang masih mengalami permasalahan dalam hal pengelolaan sampah. 


“Ketergantungan masyarakat kelurahan Rancaekek Kencana terhadap pengangkutan sampah oleh truk yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung masih besar, kurang lebih 100% masih tergantung,” jelasnya.


Hal ini, kata dia, menjadi masalah tersendiri ketika pengangkutan sampah oleh dinas LH ini terkendala, seperti halnya kasus kemarin sewaktu TPA Sarimukti di tutup akibat kebakaran yang terjadi. 


“Masyarakat resah karena sampah yang ditimbulkan oleh mereka tidak dapat diangkut dan akhirnya tergeletak di pinggir jalan yang dapat menyebabkan penyakit dan dapat mengganggu kesehatan,” ujar uwa Dadang.


Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat untuk dapat mengelola dan memilah sampah dari sumbernya. Dengan terbiasanya masyarakat mengelola dan memilah sampah di rumah akan mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA dan dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.


“Tujuan dilaksanakannya pelatihan pemilahan sampah & phbs (Pola Hidup Bersih dan Sehat)/bijak kelola sampah dari rumah Ini adalah warga masyarakat dapat memilah sampah yang dihasilkan dalam skala rumah tangga,” ucapnya.


Selain itu, warga masyarakat dapat mengetahui komposisi sampah yang ada dalam skala rumah tangga, warga masyarakat dapat mengurangi volume sampah yang akan diangkut oleh truk dinas LH dan warga masyarakat dapat mengetahui akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat terutama yang erat kaitannya dengan sampah.


Hasil yang diharapkan Warga masyarakat atau peserta pelatihan dapat mengetahui cara-cara dan manfaat memilah sampah dari rumah (sumber). Dengan mengetahui hal ini kemudian dapat dilaksanakan di rumah masing-masing secara berkelanjutan untuk kemudian dapat memberi contoh kepada warga yang lain. 


“Sasaran Pelatihan pemilahan sampah & phbs/bijak kelola sampah dari rumah sebanyak 240 (dua ratus empat puluh) orang terdiri dari unsur warga masyarakat yang berasal dari 2 RW termasuk didalamnya Penggiat lingkungan dan bank sampah yang ada disekitar lokasi,” tuturnya.


Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 bulan, yang merupakan kerja sama LPBI PWNU Jawa Barat dengan Save The Children Indonesia melalui program BESTARI (Bangun Generasi Tangguh Mandiri).


Kota Bandung Terbaru