Kota Bandung

Ketua LPBINU Jabar Imbau Kewaspadaan dan Edukasi Penanggulangan Bencana Hadapi Ancaman Megathrust

Senin, 19 Agustus 2024 | 13:34 WIB

Ketua LPBINU Jabar Imbau Kewaspadaan dan Edukasi Penanggulangan Bencana Hadapi Ancaman Megathrust

Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat, Dadang Sudardja. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Dalam sepekan terakhir, penyataan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono yang menyebut gempa di dua zona megathrust di Indonesia hanya tinggal menunggu waktu telah membuat masyarakat merasa was-was.


Tanggapan atas isu tersebut disampaikan Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat, Dadang Sudardja.


Dadang Sudardja, atau yang akrab disapa Wa Dadang, menjelaskan bahwa kabar tentang megathrust sebenarnya bukanlah hal yang baru, karena sudah sering dibahas oleh BMKG maupun para pakar kegempaan di Indonesia.


Akan tetapi, ia menekankan pentingnya pemerintah dan lembaga terkait untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penanggulangan bencana guna meningkatkan ketahanan mereka terhadap bencana alam.


“LPBINU Jawa Barat tentunya tidak tinggal diam untuk melakukan edukasi kepada masyarakat, khususnya di daerah pesisir selatan Jawa, bekerjasama dengan pemerintah desa seperti di wilayah Kecamatan Cikalong dan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya dengan melakukan pendampingan dengan melalui program PRBBK (Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat yang terintegrasi dengan satuan pendidikan,” ungkapnya pada Senin (19/8/2024).


Dadang Sudardja menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana, terutama gempa bumi. LPBINU Jabar mengadakan berbagai program edukasi, termasuk pembuatan Kajian Risiko Bencana, Rencana Penanggulangan Bencana, Rencana Kedaruratan, serta jalur evakuasi dan SOP Kedaruratan. Selain itu, mereka juga mengajarkan mitigasi praktis tentang cara melindungi diri saat gempa bumi terjadi.


Dalam menghadapi ancaman Megathrust, LPBINU Jabar mengimbau kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan cermat dalam memilah informasi yang beredar. “Jangan termakan oleh isu hoaks, pantau terus informasi dari BMKG/BNPB. Tetap tenang dan jangan panik,” tegasnya.


Wa Dadang juga menekankan pentingnya kontribusi masyarakat dengan mengikuti anjuran pemerintah, pelatihan yang diselenggarakan, serta melakukan simulasi secara mandiri atau bekerjasama dengan lembaga/organisasi kebencanaan. 


Dengan pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan tanggap menghadapi kemungkinan bencana di masa depan.