• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 6 Mei 2024

Kota Bandung

Gelar Pameran Tunggal, Soni Bebek Pertontonkan Lukisan Karyanya di Swarika Coffee

Gelar Pameran Tunggal, Soni Bebek Pertontonkan Lukisan Karyanya di Swarika Coffee
Gelar Pameran Tunggal, Soni Bebek Pertontonkan Lukisan Karyanya di Swarika Coffee
Gelar Pameran Tunggal, Soni Bebek Pertontonkan Lukisan Karyanya di Swarika Coffee

Bandung, NU Online Jabar
Salah seorang pengurus Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PWNU Jawa Barat, Soni Sonjaya atau akrab disapa Soni Bebek menggelar pameran tunggal di Swarika Coffee.co. & Bund Recipes Jl. Sumbawa No. 30 Kota Bandung mulai 19-30 September.

 

Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung itu pamerkan karya lukisan-lukisannya sendiri sebanyak 25 lukisan dengan kurator lukisan Pidi Baiq. Karya-karyanya itu lahir sejak Maret 2020 sampai yang terbaru pada Agustus 2022.

 

“Lukisan saya rata-rata tentang alam; tumbuh-tumbuhan dan lukisan abstrak,” katanya sebagaimana diberitakan uninus.ac.id 

 

Pameran lukisan, kata dia, dibuka pada 19 Septembar pada pukul 13. 00. Tiap hari pun, pameran akan dibuka pada waktu yang sama dan akan ditutup sekira pukul 20.00.

 

“Dibuka dengan bismillahirahmanirrahim,” kata Musisi mantan vokalis grup band Sobek Project ini ketika ditanya siapa yang akan membuka pameran lukisan tersebut.

 

Soni menyebut dirinya dalam pameran tersebut sebagai pelukis abal-abal, dan dalam flayernya tertulis “dibeuli pek, dipelong wungkul teu nanaon.”

 

Terkait ungkapan pelukis abal-abal, Soni Bebek menceritakan, dirinya mengaku masih belum lama merambah dunia seni lukis, yaitu saat pandemi 2020. Saat itu, dia dan kebanyakan orang lebih banyak memilih tinggal di rumah. Untuk mengisi hari-harinya, ia mencoba menuangkan imajanisinya ke atas kanvas.

 

“Saya melukis, tapi saya tidak berani menyebut diri sebagai pelukis. Jadi saya mengklaim diri sebagai pelukis abal-abal,” kata host program Guar Budaya ini.

 

Menurut dia, seorang pelukis keren itu harus dimulai dengan proses yang panjang, sementara dirinya baru memasuki tahun kedua. Oleh karena itu, ia menyebut dirinya sebagai pelukis abal-abal sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang punya keahlian melukis.

 

“Bisa jadi orang yang jago melukis, tapi tak pernah pameran. Lha ini siapa Soni Bebek, baru melukis, lalu pameran,” ungkapnya merendah.

 

Dalam ilmu komunikasi, Soni Bebek tidak hanya terampil secara teoretis, tapi telah malang-melintang menjadi pelaku sejak masa mudanya dari satu studio ke studio lain. Selain dikenal sebagai musisi, ia dikenal pula sebagai MC dari dari satu panggung ke panggung lain di berbagai event.

 

Dunia semacam itu, tak lantas ia tinggalkan karena memasuki dunia lukisan. Ia menjalankan kedua-duanya secara bersamaan.

 

“Ada kesenangan, ada kepuasan batin saat melukis,” ujarnya.

 

Editor: Abdul Manap


Kota Bandung Terbaru