LDNU PWNU Jabar Gelar Madrasah Du’at Angkatan III di Cirebon
Ahad, 25 Mei 2025 | 10:19 WIB
Cirebon, NU Online Jabar
Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menyelenggarakan Madrasah Du’at (Sekolah Pengkaderan Dai) Angkatan III di Pondok Pesantren Syah Maulana, Desa Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Selasa (24/5/2025).
Kegiatan ini diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri atas perwakilan LDNU tingkat cabang (PCNU) serta para santri yang mendaftar secara mandiri.
Ketua LDNU PWNU Jawa Barat, KH Jamil Abdul Latif, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Madrasah Du’at merupakan program strategis untuk memperkuat dakwah Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyyah.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tetapi langkah membangun kekuatan dakwah NU secara berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan semangat berjamaah dalam wadah Nahdlatul Ulama, serta meningkatkan kapasitas kader dalam berdakwah dan berkhidmah kepada masyarakat.
“Para peserta diharapkan memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan dakwah, serta mampu menjadi agen perubahan positif di masyarakat,” katanya.
KH Jamil juga menargetkan terbentuknya seribu dai NU di setiap zona dakwah yang telah ditetapkan LDNU Jawa Barat. Ia turut menyampaikan apresiasi kepada Pengasuh Pondok Pesantren Syah Maulana, KH Aris Maulana, yang telah menjadi tuan rumah kegiatan ini.
“Semoga Pondok Pesantren Syah Maulana terus berkembang dan mampu mencetak kader-kader penerus perjuangan ulama,” pungkasnya.
Sementara itu, KH Aris Maulana menyatakan rasa syukurnya atas terpilihnya pesantren yang diasuhnya sebagai lokasi kegiatan Madrasah Du’at.
“Ini merupakan keberkahan tersendiri karena dikunjungi para kiai, ulama, dan tokoh agama,” ujarnya.
KH Aris menjelaskan, pesantren tersebut berdiri pada 2023 dan masih dalam tahap pengembangan, dengan jumlah santri sekitar 40 orang. Ia berharap pelaksanaan kegiatan ini dapat menjadi semangat baru bagi pesantrennya untuk terus tumbuh dan memberi kontribusi positif bagi masyarakat.
Menurutnya, keberadaan pesantren di wilayah Kapetakan merupakan upaya membangun suasana keagamaan yang sejuk dan moderat, khususnya di kawasan yang kerap mendapat stigma negatif.
“Kami ingin menyebarkan nilai-nilai keislaman Ahlussunnah wal Jama’ah yang moderat, seimbang, dan toleran,” jelasnya.
KH Aris juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini, termasuk para tokoh masyarakat, Bupati Cirebon, serta seluruh peserta dan undangan.
Terpopuler
1
Dialog Refleksi Harlah ke-70, IPPNU Tasikmalaya Tegaskan Peran Strategis Perempuan dalam Pendidikan dan Kepemimpinan
2
Sekda Tasikmalaya Apresiasi Kiprah IPPNU dalam Membangun Generasi Melek Teknologi
3
Perkuat Tradisi Keilmuan, Pesantren Azzainiyyah dan LBMNU Jabar Kolaborasi Gelar Sekolah Bahtsul Masail
4
Meriahkan Harlah ke-70, IPPNU Tasikmalaya Umumkan Juara Lomba Kreativitas Pelajar se-Kabupaten
5
RMI PWNU Jabar Kritik Kebijakan Gubernur Terkait Penyerahan Ijazah
6
MA Al-Mubarokah Karangmangu Cirebon Tunjukkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning dan Bahasa Inggris dengan Fasih
Terkini
Lihat Semua