Khutbah

Khutbah Jumat: Stop Judi Online karena Merusakkan Segalanya

Sabtu, 4 Januari 2025 | 12:26 WIB

Khutbah Jumat: Stop Judi Online karena Merusakkan Segalanya

Khutbah Jumat: Stop Judi Online karena Merusakkan Segalanya. (Foto: Istimewa)

Khotbah I


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْبَرَكَاتُ وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مَلِكُ الأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المبْعُوْثُ لِتَنْشِيْرِ الحَسَنَاتِ والَتَّذْكِيْرِ بِعَوَاقِبِ السَّيِّئَاتِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ المخْلُوْقَاتِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْفَائِزِيْنَ بِأَنْوَاعِ النِّعَمِ وَالْخَيْرَاتِ. 
أمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: َيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ  كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَۙ.


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Pada salat Jumat mulia ini, marilah kita tingkatkan kembali ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah SWT. Ketakwaan ini kita wujudkan dengan melaksanakan semua kewajiban Allah seperti senantiasa mendirikan salat, serta menjauhi semua larangan Allah seperti berbuat keji, berjudi atau perbuatan maksiat lainnya yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, supaya kita hidup sejahtera serta selamat di dunia maupun di akhirat.


Sementara keimanan kepada Allah, kita wujudkan dengan penuh keyakinan bahwa Allah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah, serta percaya bahwa Allah senantiasa menyertai dan mengawasi perbuatan-perbuatan kita.


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

​​​​​​​Saat ini kita telah memasuki era digital yang begitu cepat. Begitu banyak proses aktivitas dan kebutuhan yang dilakukan dengan sangat mudah melalui dunia digital saat ini. Dan dunia digital itu sendiri dapat dianalogikan sebagai pisau. Apabila pisau berada pada tangan seorang koki, maka akan menghasilkan sebuah hidangan yang lezat.


Sedangkan apabila berada pada tangan penjahat atau orang yang tidak bisa mengendalikannya, maka pisau berimplikasi pada akhir yang merusakkan. Oleh karena itu, dibalik kecanggihan dunia digital, tentunya memberikan peluang dan ancaman. 


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

​​​​​​​Dalam segi ancaman dunia digital, salah satu ancaman nyata yang harus dihadapi dan dicegah bersama-sama yaitu ramainya transaksi judi online yang dilakukan melalui gawai. Judi yang dahulu dilakukan secara konvensional menjelma menjadi sangat instan yang ditemukan dalam pelbagai aplikasi atau iklan dalam arus internet. Sungguh ini ancaman yang serius untuk kita.


Terlebih lagi, sebagaimana yang dinyatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan bahwa ada 8,8 juta warga RI yang tercatat bermain judi online di tahun 2024 ini. Dan perputaran uang judi online pada semester II tahun 2024 ini mencapai Rp. 283 triliun. Dan yang perlu digaris bawahi juga bahwa pemain judi online saat ini tidak hanya orang dewasa, namun juga kalangan anak dan remaja.


Bagaimana pun bentuknya, dan bagaimana pun proses judi dilakukan, judi tetaplah judi yang harus dihindari sejauh mungkin. Sungguh sangat jelas bahwa judi itu sangat diharamkan. Allah sendirilah yang melarang perbuatan judi secara gamblang dalam firman-Nya, surat Al-Mā'idah [5]: 90-91, sebagai berikut:


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ.


Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

​​​​​​​Pada dasarnya, Allah melarang perbuatan judi bagi hamba-hamba-Nya bukan untuk mengekang, akan tetapi Allah sangat sayang pada hamba-Nya. Karena sejatinya perbuatan judi itu sungguh merugikan diri sendiri dan kerap kali menimbulkan kerusakan bagi orang sekitar. Dapat dibayangkan, dengan berapa pun nominal yang ditaruhkan pada sesuatu yang belum pasti, tentunya menimbulkan kerugian yang dahsyat di kemudian hari.


Memang godaan umum bermain judi online yaitu tergiurkan dengan kemenangan awal yang secara hakikatnya hal tersebut bukanlah keberuntungan yang sesungguhnya, akan tetapi merupakan tipu muslihat setan untuk menjerumuskan manusia ke dalam lingkaran kerusakan.


Kerusakan awal tampak dengan adanya kehilangan uang dan pelbagai kerugian, baik kerugian waktu dan hal lainnya yang dapat dirasakan oleh diri sendiri. Dengan emosi yang dituntun setan, maka emosi tersebut mengantarkan pemain judi online untuk menghabiskan seluruh asetnya agar dapat ditaruhkan pada hal yang tidak pasti.


Dan apabila emosi tersebut terus dikendalikan oleh setan secara menyeluruh, maka kerap kali orang tersebut tidak mampu mengontrol emosinya sehingga ia melakukan kerusakan pada orang sekitar, seperti bertengkar dengan teman hingga keluarganya sendiri. Dan tentunya setan akan sanagat bergembira apabila perjudian tersebut mengantarkan pada perbuatan dosa besar, seperti pembunuhan, Na’udzubillah hi min dzalik.


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

​​​​​​​Rasulullah yang merupakan tauladan seluruh umat manusia telah mengingatkan kepada seluruh sahabatnya untuk tidak berjudi. Apabila seseorang berjudi, maka berarti ia bermaksiat kepada Rasul juga kepada Allah. Hal tersebut sebagaimana hadis yang berbunyi:


مَنْ لَعِبَ بِالنَّرْدِ فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَرَسُولَهُ


Artinya, “Siapa pun yang bermain dadu (judi), maka dia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.” (HR Ibnu Majah).


Dengan demikian, marilah kita terus berupaya menghindari perbuatan judi. Dengan tidak mencicipi sedikitpun transaksi judi online dan juga meningkatkan kewaspadaan terhadap bentuk perkumpulan yang nyatanya mereka bermain judi online. Semoga Allah senantiasa memberikan kita rezeki berupa suka cita pada hal yang positif dan bermanfaat serta lingkungan yang mendukung pada hal-hal baik.


بَارَكَ اللهِ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآياَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ  وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.


Khotbah II


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ. أَشْهَدُ أنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الوَعْدِ الْأَمِيْنُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى خَاتَمِ الْأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ وَافْعَلُوْا الخَيْرَاتِ وَاجْتَنِبُوْا عَنِ السَّيِّئَاتِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ مَعَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَالَّذِيْنَ هُمْ مُحْسِنُوْنَ. 
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِبْنَ وَعَنْ تَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ وَعَمَّنْ تَبِعَهُمْ بِإحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأحْيَاءِ مِنهُمْ والأمْوَاتِ إنّكَ سَمِيْعٌ قَريبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اَللّٰهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الأَعْظَمِ الَّذِي دُعِيْتَ بِهِ أَجَبْتَ وَإِذَا سُئِلْتَ بِهِ أَعْطَيْتَ يَا اللهُ يَا وَاحِدُ يَا أَحَدُ يَا فَرْدُ يَا صَمَدُ يَا مَنْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْغَلَاءَ وَالأَمْرَاضَ وَالْأَسْقَامَ وَمِنْ سُوْءِ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا إِنْدُوْنِيْسِيَّا وَمِنْ سَائِرِ الْبِلَادِ وَمِنَ الْعَالَمِ وَاجْعَلْنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ فِي حِمَاكَ وَحِرْزِكَ وَحِفْظِكَ وَجِوَارِكَ بِفَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِيْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَر.

Muhammad Rifki, Anggota GP Ansor Cianjur