• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Khutbah

Khutbah Idul Adha: Pandemi Menguji Diri

Khutbah Idul Adha: Pandemi Menguji Diri
Ilustrasi: NU Online
Ilustrasi: NU Online

Oleh KH Mukti Ali Baedlowi
(Ketua Lembaga Dakwah PCNU Kabupaten Bekasi)
 

Khutbah I

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ،اَللهُ أَكْبَرُ،لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُوَلِلّهِ اْلحَمْدُ،الْحَمْدُللهِ الَّذِيْ يَخْلُقُ مَايَشَاءُوَيَخْتَارُ،أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ الوَاحِدُالعَزِيْزُالْغَفَارُ، وَاَشْهَدُاَنْ لاَإِلَهَ إِلاَاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَاَشْهَدُاَنَّ سَيِّدَنَامُحَمَّدًاعَبدُهُ وَرَسُولُهُ إِمَامُ الْمُتَّقِيْنَ وَقُدْوَةُالْأَبْرَارِ،اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ،وَعَلَى اَلِه ِوَصَحْبِهِ،صَلاةًدَائِمَةًمَاتَعَاقَبَ الَيْلُووَالنَّهَارُ.

أَمَابَعْدُ،فَيَاإخْوَةَالُسْلاَمِ أُوصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّوَجَلَّ الْقَائِلِ فِي مُحْكَمِ كِتَابِهِ: إِنَّآ أَعْطَيْنَٰكَ ٱلْكَوْثَرَفَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْإِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلْأَبْتَرُ
 

Jamaah Sholat Iedul Adha Rohimakumulloh
Puji syukur senantiasa ada di hati kita masing masing, di belahan bumi manapun kita berpijak, kapanpun waktunya dan seberat apapun beban hidup yang kita rasakan saat ini hendaknya rasa syukur tetap kita pelihara sebagai pertanda kita manusia yang bertaqwa. Karena yakinlah jamaah dengan selalu bersyukur Allah azza wa jala akan memberikan kehidupan yang terbaik untuk kita semua. Amin ya Rabbal alamin.

Seiring dengan hati bersyukur, seyogyanya sebagai umat yang berakhlakul karimah untaian shalawat selalu membasahi kedua belah bibir tertuju kepada Rasulullah SAW berharap kelak nanti di akhirat mendapatkan syafaat.

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ،اَللهُ أَكْبَرُ أَكْبَرُوَلِلّهِ اْلحَمْدُ

Entah tak terhitung berapa hari kita lalui bersama pandemi, sudah berapa bulan hidup berdampingan dengan kecemasan ketakutan dan entah harus sampai berapa tahun kondisi seperti ini. Seumur hidup baru kali ini kita mengalami corona bak ibarat monster menakutkan yang sukses memporak porandakan kehidupan, tersimpan dalam memori, terbayang di pelupuk mata indahnya suasana di hari para orangtua semangat berangkat mencari nafkah diiringi anak anak berwajah ceria berseragam pergi ke sekolah dan malam harinya bercengkrama canda tawa bersama tetangga, dan apabila yang sakit kita datang menjenguk dan mendoakannya, Kini semuanya hanya menjadi kenangan manis yang kita rindukan.

Tidak sedikit orang tua yang hilang pekerjaan, betapa sulitnya mencari nafkah, setiap pagi memikirkan bagaimana cara bisa bertahan hidup anak dan istrinya, ribuan saudara saudara kita saat ini terbaring sakit terisolasi tak ada yang menjenguk, media sosial dan elektronik dipenuhi berita berduka cita, tak terhitung berapa banyak guru dan para kiai terlebih dahulu meninggalkan kita, suara riuh riang anak anak ke sekolah terganti dengan jeritan ambulans. Canda tawa berganti tangis duka kematian, tidak lagi kita temui tetangga dan sahabat yang biasa bercengkrama, tidak lagi kita melihat wajah kiai yang begitu sejuk tak tercium lagi aroma wangi telapak tangannya, bahkan tidak lagi kita jumpai sosok orangtua tak akan kita dengar lagi nasihat nasihatnya saat ini kita hanya bisa merindu mencium keningnya sambil meminta doa dan ridhanya, tak terhitung jumlah anak anak yang menjadi yatim dan piatu mereka hanya bisa menangis ketika memandang foto ayah bundanya.

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ،اَللهُ أَكْبَرُ أَكْبَرُوَلِلّهِ اْلحَمْدُ

Kondisi seperti ini khotib mengajak kepada para jamaah untuk mengingat firman Allah SWT dalam surah Almulk ayat 2:

اَلَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
 

Allah Dzat Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.

Jauh sebelum kita dilahirkan ke alam dunia sudah diingatkan bahwanya kematian dan kehidupan hanya milik Allah Swt, ketika mengangkat kedua tangan dan mulut berucap Allahu akbar, hanya Allah yang Maha Besar, setinggi apapun jabatan manusia selimpah apapun harta manusia secinta apapun manusia dengan dengan anak istri dan keluarga semuanya adalah sebuah titipan, amat mudah bagi Allah untuk mengambil semuanya, kita hanya bisa berucap dan harus sadar sesadarnya musibah dan bencana sesungguhnya semuanya milik Alllah dan akan kembali kepada Allah.

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
 

Di hari raya qurban ini mari sama sama kita mengambil ibrah pelajaran seorang hamba yang bernama Ibrahim (ib artinya bapak, rahim artinya cinta) bertubi tubi ujian datang sejak usia muda sampai usia tua tiada henti Nabi Ibrahim diuji, usia muda di bakar hidup hidup oleh seorang raja yang zalim disuruh untuk menyembah berhala oleh orangtuanya, ketika berumah tangga puluhan tahun tidak dikaruniai anak dan yang paling berat ketika mempunyai putra yang diberi nama Ismail (isma artinya mendengar il artinya Tuhan) sedang disayang sayangnya sedang dimanja-manjanya Allah memerintahkan untuk menyembelih anak kandungnya sendiri, tidak ada orangtua yang tega menyakiti anak apalagi untuk memotong lehernya. Sungguh amat berat ujian yang menimpa Nabi Ibrahim, sampai diabadikan dalam Al-Qur’an

 وَاِذِ ابْتَلٰٓى اِبْرٰهٖمَ رَبُّهٗ بِكَلِمٰتٍ فَاَتَمَّهُنَّ ۗ قَالَ اِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ اِمَامًا ۗ قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى الظّٰلِمِيْنَ
 

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”

Berkat kesabarannya dalam menghadapi berbagai ujian Allah SWT menghadiahi khalilullah (kekasih Allah). Ujian dan cobaan berat tidak hanya dialami oleh nabiyallah Ibrahim, tetapi dialami juga nabi sebelum dan sesudahnya. Pun dengan nabi kita tercinta Rasulullah SAW tidak lepas dari ujian dan cobaan hidup. Tercatat ada 5 nabi yang begitu dahsyat ujiannya yang kemudian diberi gelar ulul azmi (yang mempunyai tekad kuat).

Selaras dengan ini semua Rasulullah SAW memberikan sinyal kepada para sahabat :

 
أَشَدُّ النَّاسِ بَلاَءً اْلأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الصَّالِحُوْنَ إِنْ كَانَ أَحَدَهُمْ لَيُبْتَلٰى
 

“Manusia yang paling dashyat cobaannya adalah para anbiya’ kemudian orang-orang saleh. Sungguh ada salah seorang mereka diuji dengan kefakiran"

Ujian dan cobaan adalah sebagai kawah candra dimuka agar kita menjadi makhluk yang kuat dan hebat. Mudah mudahan kita bisa menjalani kehidupan yang sudah dicontohkan oleh para nabi dan rasul selalu taat dalam menjalankan perintah yang sudah diajarkan oleh para guru dan kiai. Sehingga kelak nanti di surga berkumpul bersama orang orang yang saleh. Amin ya Rabbal alamin

بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ العَظِيْم وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْاَيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ وَتَ قَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَفَاسْتَغْفِرُوْااِنَّهُ هُوَالْغَفُوْرُالرَّحيْمُ
 

khutbah II

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَلحَمْدُ للهِ عَلَى إِخْشَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَا اللهِ وَاللهِ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدِنَا سَيِّدَنَامُحَمَّدًاعَبدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوَانِهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيرًا أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوا أَنَّ الله أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍبَدَأَفِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَى بِمَلَا ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ الله وَمَلاَئِكَتِهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آَمَنُواصَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمَا.

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
إِنَّآ أَعْطَيْنَٰكَ ٱلْكَوْثَرَفَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْإِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلْأَبْتَرُ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَى الله عَلَيهِ وَسَلِمْ وَعَلَى آَل. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَا الْبَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوءَ الفِتْنَةِ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيسِيَّا خَاصَّةً وَسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةًيَارَبَّ الْعَلَميْنَ. رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلَآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.


Khutbah Terbaru