• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Keislaman

Bacaan Niat Sholat Tarawih Berjamaah dan Sendiri

Bacaan Niat Sholat Tarawih Berjamaah dan Sendiri
Bacaan Niat Sholat Tarawih Berjamaah dan Sendiri. (Foto: Istimewa)
Bacaan Niat Sholat Tarawih Berjamaah dan Sendiri. (Foto: Istimewa)

Bandung, NU Online Jabar

Sebentar lagi umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Ada baiknya untuk kita untuk mempersiapkan diri menyambut bulan yang penuh keberkahan dan rahmat Allah Swt ini, salah satunya dengan mengingat kembali bacaan niat sholat Tarawih. 


Sholat Tawarih merupakan sholat yang dikerjakan di malam hari di bulan Ramadhan. Sholat Tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid setelah melaksanakan sholat Isya dan sebelum melaksanakan sholat Witir. 

 

Namun, bagi mereka yang tidak mempunyai waktu untuk mengerjakannya secara berjamaah di masjid karena kesibukan tertentu bisa juga melaksanakan secara individu (sendiri) di rumahnya. 

 

Di antara keutamaan melaksanakan sholat Tarawih yaitu dapat diampuni semua dosa yang telah lalu. Sebagaimana dalam bunyi hadits berikut: 


“Barang siapa yang melaksanakan sholat (Tarawih) pada bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’ala) makan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun ‘Alaih). 

 

Selain itu, melaksanakan sholat Tarawih secara berjamaah akan mendapatkan pahala beribadah satu malam penuh. Keutamaan kedua ini berdasarkan hadits Rasulullah saw riwayat at-Tirmdzi, Ibnu Majah dan an-Nasa’i:

 

 مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ، كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ 

 

Artinya, “Barang siapa shalat Tarawih bersama imam sampai selesai, maka untuknya dicatat seperti beribadah semalam.”


Berikut bacaan niat sholat Tarawih baik secara berjamaah maupun individu atau sendiri. 

 

Lafal niat shalat tarawih sebagai imam

 

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

 

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā. 

 

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah swt.” 


Lafal niat shalat tarawih sebagai makmum

 
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى  

 

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.  


Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah swt.”  


Lafal niat shalat tarawih secara infirad atau sendiri.

 

 اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى  

 

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.  

 

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah swt.” 


Pewarta: Agung Gumelar


Keislaman Terbaru