• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Kabupaten Tasikmalaya

Meriahkan Harlah ke-73, Fatayat NU Kabupaten Tasikmalaya Gelar Lomba Paduan Suara 

Meriahkan Harlah ke-73, Fatayat NU Kabupaten Tasikmalaya Gelar Lomba Paduan Suara 
Lomba Paduan Suara Fatayat NU Kabupaten Tasikmalaya dalam rangka Harlah Fatayat NU yang ke 73 di Gedung Pertemuan MAN 2 Tasikmalaya, Ahad (11/06). (Foto: NU Online Jabar)
Lomba Paduan Suara Fatayat NU Kabupaten Tasikmalaya dalam rangka Harlah Fatayat NU yang ke 73 di Gedung Pertemuan MAN 2 Tasikmalaya, Ahad (11/06). (Foto: NU Online Jabar)

Tasikmalaya, NU Online Jabar
Dalam rangka memperingati Hari Lahir Fatayat NU ke 73, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Tasikmalaya menggelar lomba paduan suara yang diikuti oleh 21 Pimpinan Anak Cabang (PAC) dari total 39 PAC se-Kabupaten Tasikmalaya. Acara tersebut bertempat di Gedung Pertemuan MAN 2 Tasikmalaya, Ahad (11/06).


Kegiatan Lomba Paduan Suara tersebut merupakan salah satu rangkaian acara menuju puncak perayaan Hari Lahir Fatayat NU yang akan digelar pada tanggal 16 Juli mendatang dengan mengusung tema “Maju  Bersama, Menguat Bersama, untuk Perempuan Indonesia dan Peradaban Dunia”. 


Ketua Fatayat NU Kabupaten Tasikmalaya Lilik Latipah menuturkan, kegiatan Lomba Paduan Suara ini bertujuan untuk menyiarkan syiar perempuan ASWAJA dan  Ahlussunah wal Jama’ah Nahdliyah melalui lagu.


“Kegiatan hari ini merupakan salah satu upaya untuk mendakwahkan, mensosialisasikan, syiar perempuan ASWAJA, syiar Ahlussunah wal Jama’ah Nahdliyah melalui syair yang dikemas dengan lomba mars ini,” tuturnya.


Menurutnya, menjadi pengikut Ahlussunnah wal Jama’ah dapat diawali dengan mencintainya, salah satunya dengan menyenangi lagu-lagu bertemakan ASWAJA. 


“Jadi diawali dengan kita mencintai, mengikutinya diawali dengan kita menyenangi lagu-lagu yang bertemakan Ahlussunnah wal Jama’ah atau lagu-lagu mars Banom NU, salah satunya Banom Fatayat,” kata dia.


Melihat antusiasme sebagian besar PAC yang telah mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti lomba paduan suara tersebut, Lilik ikut memberikan apresiasi.


“Saya percaya, saya yakin, sahabat sekalian yang hari ini bisa mengirimkan pesertanya itu karena memyempatkan waktu untuk berkhidmah membesarkan Fatayat di sela-sela kesibukannya. Jadi, Insyaalloh sahabat, segala yang sudah kita lakukan Allah tidak akan salah menilai kita,” katanya.


Lebih lanjut, Lilik tidak lupa menyeru seluruh kader Fatayat dari mulai tingkat Pimpinan Cabang (PC) sampai Pimpinan Anak ranting (PAR) untuk aktif dan semangat dalam setiap kegiatan Fatayat.


“Sekali lagi sahabat, Yuk kita sama-sama berkhidmah di Fatayat! Ikuti setiap kegiatan, rangkaian apapun di Fatayat baik di tingkat PAC, ranting, ataupun kegiatan di PC. Karena kegiatan ranting, PC, dan PAC itu satu kesatuan. Karena kita tahu hidup itu adalah rangkaian perjuangan, rangkaian kegiatan,” ujar Lilik.


Acara lomba tersebut ikut dihadiri oleh salah satu Pembina PC Fatayat NU Kabupaten Tasikmalaya sekaligus penulis lirik lagu Puspa Bangsa, Ida Nurhalida. Lagu Puspa Bangsa menjadi salah satu lagu yang diperlombakan bersama lagu Hymne Fatayat. 


Dalam sambutannya Ida Nurhalida menjelaskan, lagu Puspa Bangsa merupakan lagu persembahannya untuk Fatayat yang dikerjakan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.


“Terkait acara ini, Lomba Paduan Suara, judulnya Puspa Bangsa. Nah, ini dipopulerkan oleh Sanada Voice, penyanyinya di antaranya Teh Ai Sri Husniawati ketua PAC Kecamatan Singaparna, penulis liriknya saya sendiri. Lagu ini menjadi indah karena kolaborasi semua, kolaborasi dari lirik yang punya muatan memang punya misi untuk Fatayat, dan nada-nada yang diciptakan oleh Teh Ai, instrumen oleh Nida Nirwana, jadi satu kesatuan yang indah,” jelasnya.


Dia menambahkan bahwa latar belakang pemberian judul Puspa Bangsa diambil dari logo Fatayat yaitu bunga melati.


“Kenapa Puspa Bangsa? Saya ambil dari logonya, logo Fatayat itu melati, kembang, bunga. Puspa itu bunga. Fatayat adalah bunga bangsa, bunga warga NU, bunga Nahdliyyin, kembang Negara, kembang melati yang putih, yang suci, yang punya semangat tinggi,” terangnya.


Ida menutup sambutannya dengan menyampaikan esensi dari Lomba Paduan Suara yaitu untuk menyeimbangkan kehidupan intelektual dan seni setiap kader Fatayat supaya memiliki kehalusan budi dan perasaan.


“Harus ada keseimbangan antara intelektual dengan seni. Pendidikan itu hakikatnya adalah memperkuat kemauan, mempertajam pemikiran, memperhalus perasaan. Untuk memperhalus perasaan itu perlu cita rasa, perlu seni. Jadi lomba ini adalah untuk menghaluskan perasaan kita, menghaluskan budi kita,” pungkasnya.


Acara berlangsung meriah dan ditutup dengan pengumuman pemenang lomba. Sedangkan, untuk penghargaan akan diberikan pada acara puncak. 


Pewarta: Tia Pramesti


Kabupaten Tasikmalaya Terbaru