• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Kabupaten Sukabumi

Manfaatkan Ruang Digital, Santri Al-Masthuriyah Rilis Film Kehidupan Pondok Pesantren

Manfaatkan Ruang Digital, Santri Al-Masthuriyah Rilis Film Kehidupan Pondok Pesantren
Manfaatkan Ruang Digital, Santri Al-Masthuriyah Rilis Film Kehidupan Pondok Pesantren
Manfaatkan Ruang Digital, Santri Al-Masthuriyah Rilis Film Kehidupan Pondok Pesantren

Sukabumi, NU Online Jabar
Santri Pondok Pesanten Al Masthuriyah Sukabumi memperkenalkan dunia pesantren dengan cara yang berbeda, bermodal krestifitas, para santri merilis film-film pendek yang mengisahkan kehidupan santri selama di pondok pesantren.


Seiring beralihnya perhatian masyatakat terhadap ruang digital, santri memanfaatkan plat form digital tersebut sebagai ikhtiar dalam merespons perkembangan teknologi, yang bisa menyasar publik lebih luas lagi.


Film yang bertajuk “Terimakasih Mamah & Papah” itu dirilis pada 28 Juni 2023 dan dapat disaksikan di kanal youtube Kang Barry Buma Channel


Salah seorang pembina santri, yang juga sutradara di film tersebut, Abdul Barri mengatakan pembuatan film itu merupakan dalam rangka memperkenalkan lebih luas lagi tentang pesantren berikut nilai kandungannya kepada khalayak.


"Pembuatan film ini dalam rangka memperkenalkan lebih luas lagi tentang dunia pesantren khususnya pondok pesantren Al-Masthuriyah tempat dimana pemeran dan sutrada dalam film ini menuntut ilmu," terang Abdul Barri saat memberikan keterangan melalui pesan singkat, Jum'at (07/07).


Film yang dirilis sekitar satu minggu yang lalu itu viewersnya telah mencapai 2.500 an berikut dengan komentar yang beranekaragam dari para penonton.


"Alhamdulillah 1 minggu film ini rilis dan ditayangkan telah ditonton tidak terlepas dari kekuatan cerita dan juga kemampuan akting Fasya Aisyagina Azahra (pemeran utama) dalam menghayati bagian demi bagian dalam film ini yang tidak lain menggambarkan perjalan hidup (kisah nyata) sebelum dan sesudah pesantren,"ungkapnya.


Abdul Barri berharap dari film itu lahir motivasi, khususnya mendorong santri lebih giat lagi dalam belajar, beribadah serta bersosialisasi dengan sesama santri lainnya dalam bentuk mengikuti berbagai kegiatan yang ada di pondok pesantren  


"Bagi masyarakat umum film ini memberi pesan bahwa kehidupan di dunia pesantren syarat dengan nilai-nilai kemandirian, kedisiplinan, sehingga kelak anak-anak yang telah selesai mengeyam pendidikannya di pondok pesantren tumbuh menjadi pribadi yang siap memberikan warna bagi agama, bangsa dan Negaranya," tandasnya.


Sebagaimana yang dirilis, film tersebut engisahkan seorang santri bernama Faisya Aisyagina Azzahra yang awalnya tidak mau mondok karena tidak rela jauh dari orang tuanya.  


"Tetapi seiring berjalannya waktu ia menjadi betah berada di pesantren, karena mempunyai teman-teman baru, kegiatan-kegiatan baru," tulis akun Youtube @Kang Barri dalam caption unggahan video film pendek itu.


Dalam keterangan tersebut, perlahan-lahan namun pasti, seorang santri menjadi semakin dewasa, mandiri dan juga berprestasi. 


Pada akhirnya seorang santri yang diperankan oleh Faisya Aisyagina Azzahra itu menyadari bahwa keputusan orang tuanya memasukan ia ke pesantren adalah keputusan yang sangat tepat, bagi perkembangan pribadinya.


Pewarta: Amus Mustaqim


Kabupaten Sukabumi Terbaru