Kabupaten Cirebon

Ratusan Botol Terjual dalam Sepekan, Sabun Cuci Piring "Sannoe" Jadi Upaya Kemandirian Ekonomi GP Ansor Panguragan

Rabu, 14 Mei 2025 | 07:00 WIB

Ratusan Botol Terjual dalam Sepekan, Sabun Cuci Piring "Sannoe" Jadi Upaya Kemandirian Ekonomi GP Ansor Panguragan

Ratusan Botol Terjual dalam Sepekan, Sabun Cuci Piring "Sannoe" Jadi Upaya Kemandirian Ekonomi GP Ansor Panguragan. (Foto: NU Online Jabar)

Cirebon, NU Online Jabar
Dalam waktu sepekan sejak diluncurkan pada 5 Mei 2025, sabun cuci piring "Sannoe" yang merupakan produk inisiatif Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, mencatat penjualan ratusan botol.

 

Produk ini dikembangkan sebagai bagian dari program kemandirian ekonomi organisasi berbasis kaderisasi dan pemberdayaan masyarakat.

 

Direktur Sannoe, Iin Sholihin, mengatakan bahwa sabun cuci piring tersebut tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga sebagai langkah konkret memperkuat ekonomi organisasi dan anggotanya.

 

“Kami bersyukur atas antusiasme para pelanggan dalam sepekan terakhir. Ini menjadi sinyal positif bahwa produk lokal yang berbasis kaderisasi bisa diterima dengan baik oleh masyarakat,” ujar Iin saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (13/5/2025).

 

Ia mengungkapkan, produk tersebut mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Barat, PC GP Ansor Kabupaten Cirebon, serta organisasi keperempuanan seperti Muslimat dan Fatayat NU, juga pemerintah desa dan warga Nahdliyin di wilayah Panguragan.

 

Sebagai bentuk komitmen terhadap pengembangan produk, pihaknya juga membuka diri terhadap kritik dan saran dari masyarakat guna meningkatkan kualitas dan memperluas distribusi.

 

"Harapan kami, Sannoe tidak hanya menjadi produk pilihan masyarakat, tetapi juga mampu menjadi sumber penguatan ekonomi organisasi serta meningkatkan kesejahteraan para kader di tingkat akar rumput," tambahnya.

 

Dengan capaian awal yang positif, Sannoe diharapkan mampu membuktikan bahwa produk lokal berbasis komunitas memiliki potensi besar untuk berkembang dan berkontribusi dalam roda perekonomian daerah.