• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 9 Mei 2024

Kabupaten Cirebon

Kiai Wawan Arwani: NU Harus Sudah Bisa Lari Capai Modernisasi

Kiai Wawan Arwani: NU Harus Sudah Bisa Lari Capai Modernisasi
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, KH Wawan Arwani Amin dalam Silaturahmi dan Kunjungan Kerja (SKK) ke Majelis Wakil Cabang (MWC) Zona Timur 1 di Pondok Pesantren Modern Al-Muflihin Gebang pada Ahad (27/8/2023). (Foto: NU Online Jabar/Sofhal Adnan)
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, KH Wawan Arwani Amin dalam Silaturahmi dan Kunjungan Kerja (SKK) ke Majelis Wakil Cabang (MWC) Zona Timur 1 di Pondok Pesantren Modern Al-Muflihin Gebang pada Ahad (27/8/2023). (Foto: NU Online Jabar/Sofhal Adnan)

Cirebon, NU Online Jabar
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, KH Wawan Arwani Amin mengapresiasi terselenggaranya program Silaturahmi dan Kunjungan Kerja (SKK) ke Majelis Wakil Cabang (MWC) Zona Timur 1 di Pondok Pesantren Modern Al-Muflihin Gebang pada Ahad (27/8/2023).


Ia mengatakan, pertemuan tersebut bertujuan untuk membangun kesepahaman NU yang sekarang memasuki abad kedua. Menurutnya, memasuki adab kedua ini, NU harus sudah bisa menjadi organisasi modern.


"Salah satu wujud organisasi modern yakni Peraturan Perkumpulan yang diciptakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)," ujarnya.


Dalam kegiatan yang mencakup Kecamatan Losari, Gebang, dan Babakan itu, Kiai Wawan menegaskan bahwa NU harus mampu menjawab persoalan kekinian di masyarakat. Menurutnya, ada banyak persoalan yang dapat dilakukan NU tetapi tidak bisa dilakukan orang lain, atau sebaliknya.


"NU harus cepat dan canggih, sebagai jami'yah ijtima'iyah NU harus melakukan banyak inovasi. Misalnya, terkait menghadapi persoalan pesantren, NU ahlinya. Tetapi jika mengurusi perguruan tinggi, kita masih kalah dengan Muhammadiyah," ungkap pengasuh Pondok Pesantren Nurul Arwani Buntet tersebut.


"Meski demikian, pada jenjang di bawahnya, yakni SMP, SMA itu banyak dari NU ketimbang Muhammadiyah," imbuhnya.


Kiai Wawan mengungkapkan, secara kuantitas jumlah Perguruan Tinggi NU dua kali lipat jumlahnya dari Muhammadiyah. Tetapi jika berbicara kualitas itu bisa sebaliknya.


"Ini yang masih menjadi PR buat kita, bagaimana PTNU dapat bersaing secara kualitas dengan milik Muhammadiyah," katanya.


Pewarta: Sofhal Adnan


Kabupaten Cirebon Terbaru