Tim LPBINU Jabar Ajak Siswa Studi Banding ke Stasiun UPT BMKG Citeko
Jumat, 6 September 2024 | 11:32 WIB
Bogor, NU Online Jabar
Untuk kedua kalinya, Tim Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul (LPBINU) Jawa Barat yang tergabung dalam Program KUAT (Komunitas Perkotaan Untuk Aksi Tangguh) mengunjungi Stasiun UPT BMKG Citeko di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Kunjungan ini diadakan pada Kamis, 5 September 2024, setelah kunjungan pertama pada 18 Agustus 2024 yang melibatkan 49 siswa kelas enam dari Sekolah Dasar Negeri Satu Citeko.
Program KUAT, yang merupakan konsorsium dari USAID, MIYAMOTO, CRS Indonesia, dan Wahana Visi, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai manajemen risiko bencana serta kapasitas dalam pengurangan risiko bencana.
Kunjungan kali ini melibatkan 125 peserta, termasuk tenaga pendidik, anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Citeko, FPRB DK Jakarta, serta perwakilan LPBINU Jawa Barat.
Irsyad, pendamping acara, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada peserta didik mengenai BMKG sebagai institusi yang memimpin dalam penyampaian informasi terkait iklim, cuaca, dan kebencanaan.
“Para peserta diperkenalkan dengan fasilitas BMKG dan ilmu pengetahuan mengenai iklim, cuaca, dan kegempaan,” ujarnya.
Ketua FPRB Desa Citeko, Isma menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) yang telah diselesaikan.
“Kegiatan ini, yang difasilitasi oleh LPBI NU Jawa Barat dan CRS Indonesia, bertujuan untuk kampanye kesiapsiagaan bencana, khususnya di Desa Citeko dan Kecamatan Cisarua. Kegiatan ini juga dikenal dengan nama FPRB & BMKG GO TO SCHOOL,” paparnya.
Sementara itu, Ketua LPBINU Jawa Barat, Dadang Sudardja menekankan pentingnya melanjutkan kegiatan ini sebagai bagian dari membangun jaringan kemitraan untuk memperkuat pelaksanaan program berkaitan dengan kebencanaan dan perubahan iklim. Ia berharap lembaga-lembaga lain juga dapat bergabung sebagai mitra strategis di masa depan.
Pada kunjungan kedua ini acara dimulai dengan perkenalan dan dilanjutkan dengan pemaparan mengenai gejala-gejala alam. Pemaparan dilakukan dengan cara yang atraktif dan komunikatif, dilengkapi dengan video animasi untuk meningkatkan minat peserta.
Selain itu, peserta diperkenalkan dengan peralatan BMKG, termasuk alat ukur penguapan, alat ukur curah hujan, alat suhu tanah, dan sensor pendeteksi gempa bumi.
Kegiatan kali ini juga turut menghadirkan Fauzan dari FPRB DKI Jakarta, yang menyampaikan kampanye mengenai ancaman bencana, khususnya gempa bumi. Acara ditutup dengan pemberian 100 buku mengenai ancaman kegempaan kepada peserta oleh Kak Fauzan.
Terpopuler
1
Inilah Rincian Zakat Fitrah Tahun 2025 di Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat
2
RMINU Jabar Gelar Safari Ramadhan Volume 4 Bersama LDNU dan LPBHNU
3
Operasi Pasar Murah PCNU Kabupaten Cirebon: Upaya Kendalikan Harga Bahan Pokok Jelang Idulfitri
4
MAPK Al-Hikmah Gelar Festival Pelajar Se-Kota Tasikmalaya, Cetak Generasi Kreatif dan Kompeten
5
Muslimat NU Sukasari Bagikan 500 Takjil Gratis untuk Masyarakat
6
Kemenag Rilis e-Book Bimbingan Manasik Haji dan Umrah, Unduh di Sini
Terkini
Lihat Semua