Ribuan Jamaah Hadiri Maulid Akbar di Masjid Sendok Citayam Bogor
Rabu, 9 Oktober 2024 | 10:00 WIB

Habib Mahdi bin Hamid bin Alwi bin Hud Alathas saat mehyampaikan taushiyah dalam acara maulid akbar di Citayam (Foto: Dok. Pribadi)
Abdul Mun'im Hasan
Kontributor
Bogor, NU Online Jabar
Ribuan jamaah dari berbagai penjuru Jabodetabek memadati Masjid Sendok Citayam, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, pada Rabu (9/10/2024), untuk menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara Maulid Akbar ini telah menjadi tradisi tahunan yang populer di kalangan Habaib sepuh dari Jakarta hingga Bogor.
Peringatan tersebut menjadi momen bagi para muballig, dai, dan penceramah dari kalangan zuriah, kiai, ajengan, tuan guru, hingga muallim untuk menyampaikan tausiah di hadapan ribuan jamaah yang hadir.
Salah satu tokoh yang memberikan tausiah adalah Kiai Hasan Syazili, alumni pesantren Al-Masyad Cijurai Sukabumi. Ia menjelaskan bahwa Maulid Akbar di Citayam telah menjadi tradisi yang rutin dilakukan masyarakat setempat, biasanya dilaksanakan pada Rabu setelah Maulid Akbar di Keramat Empang Bogor.
“Sudah menjadi pengetahuan umum bagi jamaah, bahwa setelah Maulid di Empang Bogor, Rabu berikutnya pasti ada Maulid di Citayam. Jamaah yang datang sangat padat, mulai dari orang tua, pemuda, hingga anak-anak, semuanya tumpah ruah di jalan.
Mereka datang dengan niatan mencari berkah dari alim ulama,” tutur Kiai Hasan.
Ia juga menambahkan bahwa acara ini menjadi ajang silaturahmi bagi warga Citayam, terutama mereka yang sedang merantau. Banyak warga perantauan yang pulang ke kampung halaman untuk menghadiri peringatan tersebut.
“Banyak rumah sesepuh kampung Citayam yang membuka pintu untuk menyediakan nasi kebuli khas Maulid dan berbagai makanan tradisional lainnya. Suasananya seperti Lebaran lagi,” tambahnya.
Hadir pula dalam acara tersebut Habib Mahdi bin Hamid bin Alwi bin Hud Alathas. Dalam ceramahnya, ia mengajak jamaah untuk memperdalam pemahaman tentang Alquran serta meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW.
“Maulid adalah pengingat bagi kita untuk meneladani akhlak Kanjeng Nabi dan kembali kepada Alquran. Dua hal ini yang akan menyelamatkan kita: mencintai Nabi dan mempelajari Alquran,” ujar Habib Mahdi, putra dari Habib Hamid Alathas, yang pernah menjadi A'wan PBNU di era Gus Dur.
Selain itu, Habib Mahdi juga menyerukan kepedulian terhadap kondisi saudara-saudara Muslim di Gaza, Palestina, yang saat ini tengah mengalami penderitaan akibat penindasan. “Saudara kita di Gaza dibantai, ditindas. Kepedulian kita terhadap mereka adalah cerminan akhlak Nabi yang harus kita teladani,” tegasnya.
Acara Maulid Akbar ini berlangsung meriah dan penuh kehangatan, mempererat tali silaturahmi antarjamaah serta memperdalam kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Terpopuler
1
Dari Hafal Alfiyah hingga Mendirikan Pesantren Cipasung, Keteladanan Abah Ruhiat Diharapkan Jadi Inspirasi
2
Innalillahi, Hj Euis Nurlaila Istri Pendiri Yayasan Sunanulhuda Cikaroya Meninggal Dunia
3
Innalilahi, Pengasuh Pesantren Al-Huda Garut Hj Euis Paridah Meninggal Dunia
4
Pelatihan Sholat Bersanad dan Pemulasaran Jenazah NU Depok Bakal Sasar Masjid-Masjid di Kecamatan
5
Mengenang 100 Tahun Komite Hijaz: Saat KH Abdul Wahhab Chasbullah Bertemu Langsung dengan Raja Abdul Aziz al-Saud
6
PKB Pangandaran Apresiasi Terpilihnya KH Muhsin Aziz dan KH Raden Hilal sebagai Pimpinan Baru PCNU
Terkini
Lihat Semua