LPBINU Jabar Selenggarakan Simulasi Mandiri Gempa Bumi di Desa Citeko
Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB
Bogor, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Jawa Barat menyelenggarakan simulasi mandiri gempa bumi pada 18 Desember 2024 di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Simulasi ini mensimulasikan skenario gempa bumi berkekuatan 6,5 Magnitudo yang berdampak pada masyarakat Desa Citeko.
Menurut Imam Agus Faisal, Manajer Program KUAT LPBINU Jawa Barat, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penyusunan dokumen rencana kontingensi (renkon) yang telah dilaksanakan sebelumnya. "Simulasi ini dilakukan untuk menguji dokumen perencanaan yang telah disusun secara partisipatif, sekaligus memperkuat jejaring masyarakat terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana," ujarnya.
Simulasi dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari persiapan Gladi Posko hingga simulasi lapangan. Irsyad, staf MEAL (Monitoring dan Evaluasi) Program KUAT, menjelaskan bahwa fokus utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, baik dari sisi sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya.
Kegiatan ini melibatkan lebih dari 300 peserta, terdiri dari:
- Warga Desa Citeko: 150 orang
- Siswa SDN Citeko dan satuan pendidikan lainnya: 50 orang
- Tim relawan: 100 orang lebih, termasuk Kelompok Siaga Bencana (KSB) Desa Citeko, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Citeko, SSBH, RAPI, BPBD Kabupaten Bogor, PMI Kabupaten Bogor, TAGANA Dinsos Kabupaten Bogor, dan LPBI NU Jawa Barat.
Dadang Sudardja, Ketua LPBINU Jawa Barat, menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi seluruh pihak yang terlibat. “Simulasi ini membuktikan komitmen kuat masyarakat dan berbagai lembaga dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana di wilayah ini,” katanya.
Bill Marsden, M.Sc, Director USAID KUAT, juga menyatakan kekagumannya atas capaian LPBI NU Jawa Barat dan masyarakat Citeko. “Sungguh luar biasa melihat Forum PRB dan Kelompok Siaga Bencana berhasil menyelenggarakan simulasi sebesar ini. Upaya kolaboratif antara perangkat desa, masyarakat, dan berbagai lembaga seperti PMI, Dinsos, BPBD, dan RAPI sangat menginspirasi,” ujar Bill.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kesiapsiagaan komunitas dan mitigasi risiko bencana, sehingga masyarakat Desa Citeko lebih siap menghadapi potensi bencana di masa mendatang.
Terpopuler
1
Yudisium 64 Mahasantri STAI KH Saepuddin Zuhri: Simbol Sejarah Berdirinya Ponpes Baitul Hikmah Haurkuning Tahun 1964
2
Kemenag Buka Pendaftaran Peserta Pesantren Award 2025, Daftar di Sini
3
Direktur Media Center NU Jabar Akan Menjadi Narsum Pengusulan Kembali KH Anwar Musaddad sebagai Pahlawan Nasional
4
Pasca Konfercab, PBNU Ajak NU Bogor Solid dan Berkhidmat dengan Niat Tulus
5
Air sebagai Medium Do’a: Dari Eksperimen Emoto hingga Amalan Rebo Wekasan
6
LPBINU Jabar Jadi Mitra Praktikum Mahasiswa Magister POLTEKESOS Bandung
Terkini
Lihat Semua