• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Kabupaten Cirebon

Pengurus Ranting dan Anak Cabang Fatayat NU Astanajapura Masa Khidmah 2021-2025 Resmi Dilantik

Pengurus Ranting dan Anak Cabang Fatayat NU Astanajapura Masa Khidmah 2021-2025 Resmi Dilantik
Pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Astanajapura dan Pengurus Ranting Fatayat NU se-Kecamatan Astanajapura Masa Khidmah 2021-2025 resmi dilantik, Rabu (6/7/22). (Foto: NUJO/Sofhal Adnan)
Pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Astanajapura dan Pengurus Ranting Fatayat NU se-Kecamatan Astanajapura Masa Khidmah 2021-2025 resmi dilantik, Rabu (6/7/22). (Foto: NUJO/Sofhal Adnan)

Cirebon, NU Online Jabar 
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Astanajapura dan Pengurus Ranting Fatayat NU se-Kecamatan Astanajapura Masa Khidmah 2021-2025 resmi dilantik, Rabu (6/7/22).

 

Pelantikan yang berlangsung di gedung Madrasah Ibtidaiyah Nahdtalul Ulama (MINU) Astanajapura itu sekaligus acara Triwulan dengan mengusung tema ‘Fatayat Berdaya & Berdakwah, Menghidupkan Nilai-nilai Moral, Meningkatkan Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritual’. 

 

Shohibul Bait, Kiai Selamet Khumaedi mengaku bangga dengan diadakannya pelantikan PAC dan PR Fatayat NU Kecamatan Astanajapura ini.

 

"Sambutan saya lebih awal ini merupakan rasa kepedulian dan kami mengucapkan selamat datang," katanya.

 

Ia menyampaikan maaf jika kurang dalam acara pelantikan ini kurang memadai atau kurang berkenanan. "Yang pasti, dan saya yakin Fatayat NU Astanajapura ini adalah ahli surga. Karena Fatayat NU adalah ciri khas dari NU," ucapnya.

 

Ketua PAC Fatayat NU Astanajapura, Qoriah Zaeni berpesan, setelah dilantik untuk segera dilanjutkan dengan rapat kerja. "Setelah pelantikan ini saya mohon kepada pengurus Fatayat NU untuk melaksanakan rapat kerja dan menyiapkan rancangan kerjanya masing-masing," ujarnya.

 

Ia menjelaskan, pelantikan dan triwulan Fatayat NU Astanajapura ini dilaksanakan secara berbarengan karena selama pandemi belum terlaksana. "Karena selama pandemi kita belum terlaksanakan triwulan, maka pelantikan ini dilakukan sekaligus. Karena memang giliran ranting Astanajapura ini sebagai tuan rumah triwulan," kata Qoriah.

 

Qoriah juga memohon maaf jika banyak kekurangan dalam acara pelantikan dan triwulan Fatayat NU. "Akan tetapi, karena semangat panitia, Alhamdulillah dapat terlaksana," imbuhnya.

 

Ia juga berterima kasih kepada masyarakat Astanajapura yang turut membantu mensukseskan acara pelantikan Fatayat NU Astanajapura ini. "Mudah-mudahan karena khidmat kepada NU dan Fatayat, semoga anak-anaknya menjadi shaleh dan shalehah," ujar Qoriah.

 

Sementara itu, Wakil Ketua I Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Cirebon, Yeni Ainul Widad turut bangga akan terlaksananya pelantikan ini. "Terlebih kepada ketua PAC Astanajapura, karena ia selalu koordinasi dalam memilih kader terbaiknya di Kecamatan Astanajapura," katanya.

 

Sebagai ketua 1 Bidang Keorganisasian, imbau Yeni, harus dipahami bahwa pengurus Fatayat memiliki aturan organisasi yang dinamakan AD/ART. "Salah satu isi AD/ART Fatayat NU yakni soal ketentuan masalah umur, Fatayat NU maksimal berusia 45 tahun," terangnya.

 

Menurutnya, jika melebihi dari usia tersebut, maka dihimbau untuk melanjutkan kaderisasinya ke Muslimat NU. "Mari kita berkhidmat kepada NU dengan mengabdi di Fatayat NU maupun Muslimat NU. Selain itu kita juga harus berkhidmat di Astanajapura khususnya, dan Indonesia umumnya," ujar Yeni.

 

Ketika berkhidmat di NU, lanjut Yeni, baik di Fatayat NU atau Banom lainnya, maka statusnya adalah seorang dai dan daiyah. "Seorang dai itu pasti menyampaikan kebaikan. Karena saya yakin di Fatayat NU atau Banom NU lainnya yang tidak mengajak kepada keburukan. Maka ber NU atau Ber Fatayat itu akan menjadi dai dengan sendirinya," imbuhnya.

 

Yeni juga mengimbau, Fatayat NU harus ikut berperan di masyarakat apapun bentuknya. Fatayat NU harus berdaya dengan posisinya dan potensinya masing-masing.

 

"Maka dari itu, ketua Fatayat NU harus paham potensi kadernya masing-masing. Jika ia mahir di sektor dagang, maka ia masuk ke bidang perekonomian. Jika kadernya seorang bidan, maka masuklah ia ke bidang kesehatan," ucapnya.

 

Begitupun bagi kader Fatayat NU yang mahir di ranah ceramah, kata Yeni, maka masuklah ia ke bidang dakwah. "Saya juga berpesan kepada kader Fatayat NU yang baru saja dilantik untuk memaksimalkan programnya agar terealisasi," tandasnya.

 

Pewarta: Sofhal Adnan
Editor: Agung Gumelar 


Kabupaten Cirebon Terbaru