Maulid Nabi: Semesta Menyambut Kelahiran Sang Nabi
Rabu, 5 Oktober 2022 | 07:00 WIB
Oleh: KH Husein Muhammad
Kelahiran Muhammad bin Abdillah SAW disambut dengan penuh suka cita, bukan hanya oleh makhluk Allah di bumi, melainkan juga di langit. Ibnu al Jauzi seorang ulama pengikut aliran pemikiran Ahmad bin Hanbal terkemuka menggambar peristiwa kelahiran Nabi yang agung itu dengan sangat indah. Katanya :
“Ketika Muhammad lahir, Malaikat di langit menyiarkan beritanya dengan suara riuh rendah. Jibril datang dengan suara gembira. Arasy bergetar. Para bidadari sorga keluar menebarkan aroma wewangian. Ketika Muhammad lahir, Aminah, ibunya, melihat cahaya menyinari istana Bosra. Malaikat mengelilinginya dan membentangkan sayap-sayapnya sambil menyenandungkan puja puji kepada Tuhan”.
Malam kelahiran Nabi adalah malam yang bertaburan cahaya yang memancar dari langit biru bening. Kehadiran Nabi Muhammad, adalah anugerah besar bagi dunia manusia dan semesta raya.
Syeikh Al-Barzanji menyenandungkan kidung-kidung Madah dan puisi-puisi Na’tiyah menyambut kelahiran sang Nabi, sang calon pemimpin dunia itu.
يَا نَبِى سَلَامٌ عَلَيكَ يَا رَسُول سَلَام عَلَيكَ
يَا حَبِيبُ سَلَام عَلَيكَ صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيكَ
أَشْرَقَ الْبَدْرُ عَلَينَا فَاخْتَفَتْ مِنْهُ الْبُدُورُ
مِثْلَ حُسْنِك مَا رَأَيْنَا قَطُّ يا وَجْهَ السُّرُورِ
أَنْتَ شَمْسٌ أَنْتَ بَدْرٌ أنْتَ نُورٌ فَوْقَ نُورٍ
أَنْتَ إِكْسِيرٌ وَغاَلىِ أَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُورِ
يَا حَبِيب يَا مُحَمَّد يَا عَرُوسَ الخَافِقَينِ
يَا مُؤَيَّد يَا مُمَجَّد يَا إِمَامَ الْقِبْلَتَينِ
Aduhai Nabi, Selamat dan Damailah Engkau
Aduhai Rasul, Salam dan Damailah Engkau
Aduhai kekasih, Selamat dan Damailah Engkau
Sejahteralah Engkau
Telah terbit purnama di tengah kita
Maka tenggelam semua purnama
Seperti cantikmu tak pernah kupandang
Aduhai wajah ceria
Engkaulah matahari,
Engkau purnama
Engkau cahaya di atas cahaya
Engkau permata tak terkira
Engkau lampu di setiap hati
Aduhai kekasih, aduhai Muhammad
Aduhai pengantin rupawan
Aduhai yang kokoh, yang terpuji
Aduhai imam dua kiblat, timur dan barat
Puisi-puisi ini dinyanyikan dan dihapal oleh masyarakat muslim hampir di seluruh dunia muslim, tak terkecuali Indonesia. Pada saat puisi-puisi ini dibacakan, orang-orang yang hadir bangkit berdiri dalam sikap penuh penghormatan terhadap sang Nabi. Mereka membayangkan seakan-akan sang Nabi datang dan hadir di tengah-tengah mereka. Ini sebuah ekspresi indah yang hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang punya nurani bersih dan mengerti keindahan sastrawi dan berkebudayaan.
Sumber: FB Husein Muhammad
Terpopuler
1
Sambut Tahun Ajaran Baru, Sebanyak 250 Peserta Didik MTs Ma'arif Cikeruh Ikuti Gelaran Matsama
2
Sambut Ribuan Santri Baru, Pimpinan Ponpes Darussyifa Al-Fithroh Sukabumi Pandu Proses Ijab Qobul
3
Fatayat NU Kabupaten Bogor Gelar Aksi Peduli Bencana di Dua Kecamatan Terdampak Banjir hingga Angin Puting Beliung
4
PWNU Terima Kunjungan Kapolda Jabar, Sambut Hangat Program Sosial dan Ketahanan Pangan
5
Ikuti Lakmud di Ciamis, IPNU Kedokanbunder Perkuat Jaringan dan Pengembangan Kader
6
Sejumlah Tokoh NU Kota Depok Hadiri Haul Kedua Almaghfurlah KH Zainuddin Maksum Ali
Terkini
Lihat Semua