• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Hikmah

KOLOM BUYA HUSEIN

Ibadah Sosial Lebih Luas dan Utama Daripada Ibadah Personal (4) 

Ibadah Sosial Lebih Luas dan Utama Daripada Ibadah Personal (4) 
Ibadah Sosial Lebih Luas dan Utama Daripada Ibadah Personal (4) (Ilustrasi: freepik)
Ibadah Sosial Lebih Luas dan Utama Daripada Ibadah Personal (4) (Ilustrasi: freepik)


Dr. Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki, dalam bukunya “Syaraf al-Ummah al-Muhammaiyyah menyatakan : 


ومن شرف هذه الامة ما جعله الله تعالى لها من الفضآئل العظيمة والمزايا الكريمة لمن صنع المعروف وأغاث الملهوفين وسعى فى قضآء حوائج الخلق, ومنفعة إخوانه واجتهد فى تفريج كرباتهم وستر عيوبهم, والشفاعة لهم وإدخال السرور عليهم وإجابة دعوتهم, وعيادة مريضهم والذب عن اعراضهم ونصر مظلومهم, ورحمة ضعيفهم, وإقالة عثرتهم والسعى فى الاصلاح بينهم. 


“Diantara kemuliaan/keagungan umat Muhammad Saw, adalah bahwa Allah telah memberikan ajaran tentang kerja-kerja utama dan mulia. Allah memberikan penghargaan sangat besar kepada orang-orang yang berbuat baik, yang menolong orang-orang yang tenggelam dalam kesusahan, yang memenuhi keperluan hidup makhluk Allah, yang memberikan manfaat kepada teman-temannya, yang berusaha sungguh-sungguh membebaskan kesulitan hidup mereka, yang menutupi cacat mereka, yang menolong mereka, yang membagi kegembiraan kepada mereka, yang memenuhi undangan mereka, yang mengunjungi orang-orang yang sakit, yang mengadvokasi hak-hak kehormatan mereka, yang menolong mereka yang dizalimi, dan yang mengasihi mereka yang tak berdaya.


Sesudah membaca meski serba sedikit keterangan di atas, maka tidak ada jalan lain bagi kaum muslimin sekarang ini kecuali harus untuk melangkah lebih maju dan lebih progresif, bukan hanya dalam aktifitas-aktifitas urusan ibadah personal saja, tetapi juga dalam aktifitas-aktifitas sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan. Bagian yang terakhir ini justeru memiliki nilai dan pahala yang tak kalah besarnya dari bagian yang pertama.


 Kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan sejumlah krisis lain yang tengah menghimpit bangsa kita  tampaknya tidak cukup hanya diatasi dengan melakukan aktifitas/kegiatan ibadah individual, tetapi meniscayakan juga perjuangan lain; meningkatkan kecerdasan masyarakat, menegakkan hukum yang adil, mewujudkan solidaritas sosial dan membebaskan penderitaan masyarakat.  Dan bagian yang terakhir ini lebih utama. 


Sejarah kehidupan kaum muslimin awal memperlihatkan kepada kita bahwa mereka tidak pernah melakukan distingsi antara ibadah individual dan ibadah sosial. Malam-malam kaum muslimin generasi awal adalah waktu-waktu untuk khusyuk dalam sujud, berkontempelasi tentang diri dan masyarakat, memuji Tuhan dan merenungkan makna teks-teks al Qur-an. Sementara pada siang hari mereka adalah orang-orang yang tangkas mememacu kuda (bekerja keras), mendidik masyarakat dan kerja-kerja sosial- kemanusiaan. Seluruh perjuangan untuk mewujudkan tatanan sosial yang adil dan menegakkan martabat kemanusiaan adalah puncak pengabdian kepada Tuhan.


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU


Hikmah Terbaru