Hikmah Kolom Buya Husein

Hidup Bagaikan Perjalanan Musafir

Jumat, 1 Oktober 2021 | 10:05 WIB

Hidup Bagaikan Perjalanan Musafir

Foto: KH Husein Muhammad

Oleh: KH Husein Muhammad
Hidup adalah sebuah perjalanan dan setiap orang adalah pengembara di belantara raya kehidupan. Ibnu Mas’ud, seorang sahabat Nabi menceritakan kepada kita :

نامَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ علَى حصيرٍ فقامَ وقد أثَّرَ في جنبِهِ فقلنا يا رسولَ اللَّهِ لوِ اتَّخَذنا لَكَ وطاءً فقالَ ما لي وللدُّنيا ، ما أنا في الدُّنيا إلَّا كراكبٍ استَظلَّ تحتَ شجرةٍ ثمَّ راحَ وترَكَها.

“Nabi tidur di atas tikar. Ketika bangun, tampak di bagian tubuhnya bekas cetakan tikar. Aku mengatakan: “Wahai Nabi, bolehkah kami ambilkan kasur untukmu?”. Beliau menjawab : “Apalah artinya aku dan kehidupan di dunia ini. Di sini aku hanyalah bagaikan pengembara yang bernaung untuk istirahat di bawah pohon untuk sementara saja. Sesudah itu berangkat lagi dan meninggalkan tempat itu,".

Sebuah syair mengatakan :

وَمَا دُنْيَاكَ إِلَّا مِثْلُ  ظِلٍّ     أَظَلَّكَ حينا ثُمَّ آذَنَ بِارْتِحَالِ

"Dunia hanyalah bagai payung,
Ia menanungimu untuk sesaat saja
Lalu mempersilakanmu berangkat"

Al Quran berpesan:

وتزودوا . فان خير الزاد التقوى

"Bawalah bekal. Dan bekal terbaik adalah taqwa," Ialah iman dan amal saleh. Ialah mengabdi pada kemanusiaan. 

Sumber: FB Husein Muhammad