Pagi ini indah. Aku bisa menghadiri acara Khatmil Qur'an, di Pesantren Lema Duwur, asuhan adikku, Kiai Mahsun Muhammad. Aku menyampaikan Taushiyah kepada hadirin. Aku menyampaikan satu hadits Nabi:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله : « وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ » رَوَاهُ مُسْلِمُ.
"Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid), untuk membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya, kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dan mereka dilingkupi rahmat Allah, para malaikat akan mengelilingi mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan makhluk-Nya yang berada didekat-Nya (para malaikat).” (HR. Muslim).
Di sana ada puluhan anak-anak laki-laki dan perempuan yang khatam kitab suci itu. Betapa bahagianya orang tua mereka.
Usai itu di rumah ada beberapa orang tamu dari jauh. Kami ngobrol. Salah satunya aku bilang pembicaraan tentang Islam kini lebih banyak tentang Ibadah Vertikal. Salah seorang tamu menyahut :"Amal Qashir".
Aku bilang : ya. Lalu aku mengatakan, "al 'Amal al Muta'addi", lebih utama dan lebih banyak manfaatnya. Para ulama mengatakan sebuah norma penting:
العمل المتعدى افضل من العمل القاصر
Al 'Amal al Muta'addi Afdha min al-'Amal al Qashir",
"Perbuatan/akitifitas yang membawa efek kebaikan yang meluas, lebih utama darpada perbuatan/aktifitas yang hanya untuk diri sendiri".
Suatu hari Nabi ditanya Islam yang seperti apa yang paling paling baik.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو - رضى الله عنهما - أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم - أَىُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
"Dari Abdullah bin Umar, dia berkata, "Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi saw : 'Bagaimanakah Islam yang paling baik?' Nabi Saw. menjawab: 'memberi makan kepada orang miskin dan mengucapkan salam (semoga damai) kepada siapapun, yang kamu kenal maupun yang tidak kamu kenal".
Dia mengatakan Alhamdulillah. Lalu apa lagi ya?.
Tiba-tiba melintas dalam pikiranku kata-kata
Sufi besar Abu Sa’id Ibn Abi al-Khair (w. 1049) ketika dia ditanya santrinya : "Berapa banyak jalan menuju Allah
سئل شيخنا: ما عدد الطرق من الخلق إلى الحق؟ . فقال: -فى رواية-أكثر من ألف طريق، و قال-فى رواية أخرى-: الطريق إلى الحق بعدد ذرات الموجودات، و لكن ليس هناك طريق أقرب و أفضل و أسرع من العمل على راحة شخص. و قد سرت فى هذا الطريق، و إننى أوصى الجميع به. (أسرار التوحيد في مقامات أبي سعيد)
”Ada lebih dari seribu jalan, di tempat lain ia mengatakan jalan itu sebanyak partikel yang ada di alam semesta ini. Akan tetapi jalan yang terpendek, terbaik dan tercepat menuju Dia adalah memberi kenyamanan kepada orang lain. Aku menempuh jalan ini dan aku selalu memesankan ini kepada semua orang”. (Asrar al-Tauhid fi Maqaamaat Abi Sa’id, h. 327-327).
Tamu itu tersenyum indah.
Ya, Islam itu agama yang hadir untuk menciptakan perdamaian dan kedamaian, dengan semua makhluk Allah, meski berbeda keyakinan, bukan agama perang, kebencian dan permusuhan.
Alhamdulillah. Desah riang tamu itu.
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Saat Kata Menjadi Senjata: Renungan Komunikasi atas Ucapan Gus Miftah
2
Susunan Kepanitiaan Kongres JATMAN 2024: Ali Masykur Musa Ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana
3
Kerja Sama NU dan ATR/BPN Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf di Jawa Barat
4
Sungai Cikaso Meluap Akibat Tingginya Intensitas Hujan, Ratusan Rumah Terendam hingga Sejumlah Kendaraan Terbawa Arus
5
Khutbah Jumat: Cemas Amal Ibadah Tidak Diterima
6
NU Depok Peduli Kembali Bergerak, Siapkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam
Terkini
Lihat Semua