Rabithah Al-Huda Terbentuk, KH Wildan Hilmi Banani Titip Paham Aswaja dan Kebangsaan Membumi di Masyarakat
Jumat, 13 Desember 2024 | 11:31 WIB

Pelantikan Rabithah Al-Huda, Koordinator Alumni Pesantren Al-Huda Garut. (Foto: NU Online Jabar/Rudi Sirojudin A).
Rudi Sirojudin Abas
Kontributor
Garut, NU Online Jabar
Salah satu bentuk kegiatan dalam acara haul masyayikh dan reuni akbar Pesantren Al-Huda Garut yang digelar pada Rabu (11/12/2024) adalah pelantikan para koordinator alumni pesantren yang tersebar di setiap wilayah kecamatan luar maupun dalam Kabupaten Garut. Para koordinator alumni tersebut tergabung dalam nama Rabithah Pesantren Al-Huda, yakni semacam ikatan atau perkumpulan para alumni yang tugasnya selain untuk merekatkan tali persaudaraan alumni di setiap wilayah kecamatan masing-masing, juga untuk memantau dakwah agar tidak keluar dari paham Ahlussunnah wal Jamaah dan rasa kebangsaan.
Bertindak sebagai pelantik adalah pimpinan Pesantren Al-Huda KH Wildan Hilmi Banani. Dalam kesempatan tersebut, kiai yang juga sebagai wakil Rais Syuriah PCNU Garut itu menyebut bahwa pelantikan merupakan sebagai bagian mandat dari pihak pesantren kepada para alumni untuk tetap membumikan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah di tengah-tengah masyarakat.
"Mandat ini untuk membantu dan menjaga agar pola pikir atau aktivitas masyarakat tidak melenceng dari nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah. Oleh karena itu, mandat ini kami pandang sebagai mandat yang luar biasa dan mulia bagi para alumni, terlebih bagi mereka sebagai para ulama, para kia, maupun tokoh masyarakat," ucapnya.
"Jangan sampai di tengah-tengah masyarakat ada kajian fikihnya yang keluar dari kebiasaan yang telah digariskan oleh para ulama terdahulu," tambah Kiai Wildan.
Untuk mengoptimalkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah tetap membumi di masyarakat, Kiai Wildan berharap kepada para alumni agar menyiapkan perjuangan yang terorientasi pada nilai kebahagiaan dunia akhirat.
Kia Wildan memandang apabila para koordinator mampu melaksanakan tugas sesuai dengan yang diharapakan, itu artinya sebagai bagian meneruskan jejak-jejak para pendiri pesantren.
"Jika dalam segi ilmu, akhlak dan sikap para pendiri pesantren, baik terhadap agama dan negara, kita tidak ada apa-apanya. Paling tidak dengan melaksanakan tugas ini kita telah membuat mereka bahagia di alam sana," tegasnya.
Di akhir pelantikan, Kia Wildan meminta agar para alumni, terutama yang mendapatkan mandat, untuk menjaga sikap dan tindakan sesuai dengan norma agama dan negara. "Semoga pelantikan ini menjadikan wasilatul khair bagi penerima mandat dalam pengabdiannya kepada masyarakat, agama, dan negara," tandasnya.
Terpopuler
1
Barak Militer Vs Pesantren
2
Jejak Perjuangan KH Muhammad asal Garut: Dari Membangun Pesantren hingga Menjaga NU
3
Dialog Refleksi Harlah ke-70, IPPNU Tasikmalaya Tegaskan Peran Strategis Perempuan dalam Pendidikan dan Kepemimpinan
4
Pesantren Karangmangu Bertaraf Nasional, Cetak Puluhan Khatimin dari Berbagai Daerah
5
BPBD Jabar Siap Tangani Bencana Alam di Bandung Barat, Karawang, dan Bekasi
6
IPPNU Kota Banjar Kunjungi Dinas Sosial, Bahas Kasus Sosial dan Penguatan Ketahanan Keluarga
Terkini
Lihat Semua