Santunan Yatim Piatu Warnai Pelantikan MWCNU Patrol
Indramayu, NU Online Jabar
Ratusan Nahdliyin tumpah ruah di Masjid Al-Hidayah Desa Patrol Baru, Kecamatan Patrol, Indramayu menghadiri pelantikan MWCNU, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU dan PAC Muslimat NU Kecamatan Patrol, Sabtu (29/08).
Pelantikan yang bertepatan dengan tanggal 10 Muharram itu dimanfaatkan puluhan aghniya dari Kecamatan Patrol untuk memberikan santunan kepada 31 yatim piatu. Acara santunan yang digagas Upzis NU Care Kecamatan Patrol tersebut membuat puluhan yatim piatu terlihat sumringah mereka dapat puluhan amplop, tak lupa mereka didoakan beramai ramai agar menjadi generasi yang berguna bagi nusa bangsa dan agama.
Setelah pemberian santunan dilanjut dengan pelantikan Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU, pelantikan PAC Muslimat NU dan terakhir pelantikan pengurus MWC NU kecamatan Patrol.
Ketua MWCNU yang baru, Jaenudin dalam sambutannya mengatakan, sebagai basis Nahdliyyin wilayah barat MWC patrol siap bergerak cepat melakukan konsolidasi organisasi agar bisa mengerjakan kerja-kerja yang bermanfaat bagi masyarakat Patrol.
"Dalam waktu dekat MWC akan mengadakan lelang mobil ambulan NU agar tidak tertinggal dari MWC lain," ujarnya.
Sementara, Ketua PCNU Kabupaten Indramayu, KH Juhadi Muhammad dalam kesempatan tersebut menyampaikan agar semua komponen baik lembaga dan banom NU yang ada di Kecamatan Patrol agar bisa bergerak bersama-sama dan kompak.
"Tidak sulit bagi MWC Patrol agar secepatnya punya mobil ambulan NU mengingat banyak aghniya di kalangan Nahdliyyin Patrol. Tak lupa saya mengingatkan agar warga NU kompak dalam kerja-kerja organisasi sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat," harap Ketua PCNU.
Acara pelantikan tersebut selanjutnya diisi ceramah agama oleh KH Fariz el Haq Fuad Hasyim dari Pesantren Buntet Cirebon, dalam ceramahnya KH Fariz menjelaskan panjang lebar tentang kiprah pejuang-pejuang dari kalangan ulama NU dalam merebut kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan dan melanjutkan dakwah Islamiyyah sesuai perintah Nabi Muhammad dengan teladan akhlaq bermasyarakat dan bernegara.
"Nabi mewariskan teladan penghormatan terhadap mereka yang berbeda keyakinan, menghormati hak-hak warga negara meski mereka bukan dari kalangan Islam seperti ditunjukkan dalam fathu Makkah. Dikemudian hari prinsip-prinsip yang diajarkan nabi tersebut diadopsi dalam perumusan landasan kita bernegara yang kemudian oleh para pendiri bangsa disusun menjadi Pancasila dan UUD 1945," pungkas KH. Fariz.
Pewarta: Yahya Anshori
Editor: Iing Rohimin
