• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Daerah

Resmi Dilantik, MWCNU Indramayu Siap Berlari Kencang

Resmi Dilantik, MWCNU Indramayu Siap Berlari Kencang
Pelantikan MWCNU Indramayu (Foto: NU Online Jabar/Iing Rohimin)
Pelantikan MWCNU Indramayu (Foto: NU Online Jabar/Iing Rohimin)

Indramayu, NU Online Jabar
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu-Jabar masa khidmat 2021-2026 resmi dilantik oleh Ketua PCNU Indramayu, KH Juhadi Muhammad, Selasa malam (9/2) di Aula Pondok Pesantren Raudlatul Muata’allimin Kepolo Desa Singaraja.

Pelantikan dihadiri pengasuh pesantren, KH A Syaeroji Bilal, PCNU, lembaga dan banom, pengurus MWC, Ranting NU dan para tokoh serta kiai se Kecamatan Kota. Prosesi pelantikan berjalan khidmat, seluruh pengurus yang dilantik membacakan ikrar untuk mengabdi di NU dengan ihlas tanpa pamrih, siap mengamalkan ajaran Aswaja an-nahdliyah serta menjaga keutuhan NKRI. 

Ketua MWCNU Indramayu, KH Ibnu Ubaidillah Bilal sesaat setelah dilantik, dalam sambutannya menyatakan siap membawa MWCNU Indramayu Kota untuk berlari kencang mengejar ketertinggalan dan menargetkan untuk menjadi barometer perkembangan NU di Indramayu. 

“Kita bisa buktikan bahwa tanpa waktu lama dan hanya dalam tempo beberapa hari saja kami sudah mampu melaksanakan pelantikan ini, artinya MWCNU Indramayu siap berlari kencang menyalip MWCNU lain dengan segala kegiatan, pengembangan ke-NU-an, gerakan sosial ekonomi serta upaya menangkal intoleran dan radikalisme,” tegas kiai muda yang menjadi salah seorang pengasuh di Pesantren Raudlatul Muta’allimin Kepolo ini.

“Setelah pelantikan ini kami akan segera menggelar MKNU agar seluruh pengurus MWC dan Ranting NU mampu memahami NU secara utuh dan mendapatkan semangat baru untuk mengembangkan NU di wilayah kecamatan kota, setelah itu kita akan bersinergi dengan seluruh lembaga dan banom NU yang ada, pesantren, para habaib, para ulama dan kiai untuk bersama-sama menyukseskan beberapa rencana program kerja yang sudah kami canangkan,” sambung KH Ibnu Ubaidillah Bilal.

Ketua PCNU Indramayu, KH Juhadi Muhammad dalam sambutannya mengaku sangat surprise karena selama dirinya menjabat sebagai ketua selama tiga periode berjalan, baru kali ada MWCNU yang sedemikian cepat mampu melaksanakan pelantikan dan begitu banyak unsur yang terlibat dalam kepengurusan MWCNU.

“Terus terang saya sangat bahagia hadir di sini, saya melihat semangat yang luar biasa dari para pengurus MWC, apalagi ketua MWCNU dipegang oleh pengasuh pesantren dan didukung oleh beragam latar belakang, bahkan para habaib pun masuk dalam struktur kepengurusan, maka saya yakin MWCNU Indramayu akan bangkit dari tidurnya dan segera berlari kencang untuk menjadi barometer NU se Kabupaten Indramayu,” ungkap Ketua PCNU Indramayu.

“Kecamatan Indramayu sejak dulu dikenal sebagai basis santri dan kiai, begitu banyak tokoh besar NU yang lahir dari sini dan sampai dengan saat ini begitu banyak tokoh serta kader potensial, maka dengan menyatukan seluruh kekuatan yang ada tersebut, saya yakin kebesaran NU di kecamatan kota ini akan kembali muncul,” tambahnya.

Ditegaskan Ketua PCNU Indramayu, MKNU seperti yang telah dijelaskan Ketua MWCNU memang harus menjadi program pertama sebelum kepengurusan berjalan, karena dengan mengikuti MKNU maka akan mendapatkan pemahaman yang utuh dan semangat berkhidmah pun akan terpacu.

“Sejak lahir kita semua tentu telah menjadi NU, tetapi tanpa mengikuti MKNU maka akan terjadi pemahaman yang keliru, makanya MKNU menjadi prasyarat wajib bagi seluruh pengurus dan kader NU. Setelah mengikuti MKNU kita akan faham tentang fikrah, amaliyah dan harakah yang harus menjadi pegangan kita bersama. Jangan sampai fikrah-nya NU, amaliyah-nya NU, tetapi harakah atau gerakannya rasa HTI, Wahabi atau kelompok yang membahayakan keutuhan NKRI,” ujar KH Juhadi Muhammad.

Sementara, pengasuh Pesantren Raudlatul Muta’allimin Kepolo, KH A Syaeroji Bilal dalam taushiyahnya menjabarkan tentang sejarah perjuangan para muassis (pendiri) NU dalam menjaga NKRI, menjaga umat dan mengembangkan Islam rahmatan lil 'alamin di bumi Nusantara. 

“Saya ingin mengingatkan kepada semua pengurus yang baru saja dilantik agar meluruskan kembali niatnya dalam berkhidmat di Nahdlatul Ulama, niatnya harus tulus ikhlas, tanpa pamrih dan harus mampu menghidupi NU jangan sampai mencari hidup di NU, karena kalau begitu nantinya NU bermakna lain, yaitu nunut urip atau ikut hidup di NU,” pungkas KH A Syaeroji Bilal.

Pewarta: Iing Rohimin
Editor: Abdullah Alawi  

 


Daerah Terbaru