• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Daerah

PCNU Sumedang kepada Kader CBP dan KPP, Tirulah Anjing Ashabul Kahfi

PCNU Sumedang kepada Kader CBP dan KPP, Tirulah Anjing Ashabul Kahfi
Pembukaan Diklatama CBP dan KPP PC IPNU dan IPPNU Sumedang (NU Online Jabar/Foto: IPNU Sumedang)
Pembukaan Diklatama CBP dan KPP PC IPNU dan IPPNU Sumedang (NU Online Jabar/Foto: IPNU Sumedang)

Sumedang, NU Online Jabar

Corp Brigade Pembangunan (CBP) dan Korp Pelajar Putri (KPP) IPNU dan IPPNU Kabupaten Sumedang mengadakan Pendidikan dan Pelatihan Pertama (DIKLATMA) Pada 21 dan 22 November 2020, bertempat di Pondok Pesantren Miftahul Falah, Cirendang, Tanjungmdar, Sumedang dan diikuti 71 peserta. 

Kegiatan kakaderisasi yang mengusung tema Mengimplementasikan Nilai Pancasila dan Aswaja Demi Terciptanya Generasi yang Militan Bela Negara, seperti diungkapkan Ketua PC IPNU Sumedang, Ang M Fauzie, merupakan motor keberlangsungan sebuah organisasi.

Menurutnya, jika kaderisasinya berjalan maka otomasis keberlangsungan Organisasi pun akan tetap ada.

“Semoga kaderisasi kita bisa terus berjalan dengan baik dan lancar,  dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan,” kata Aang.

Ketua MWCNU Tanjungmedar, Kiai Solihin dalam sambutannya menyampaikan bahwa  Kader IPNU dan IPPNU yang di dalamnya ada CBP dan Korp Pelajar Putri, merupakan calon penerus perjuang Ulama di NU. Dengan belajar dan terus berjuang di IPNU dan IPPNU maka masa depan NU ke depan akan semakin cerah.

Sementara itu Wakil Ketua PCNU Sumedang, Andi Zaini menegaskan bahwa mengikuti para Ulama akan memberikan keberkahan kehidupan kita di dunia dan di akherat. 

Andi mengibaratkan pengabdian kader yang mengikuti ulama  bisa mencontoh anjing yang mengikuti 7 ulama hingga bisa masuk surga tanpa dihisab padahal anjing masuk jenis najis mugholadoh.

“Masa kita selaku manusia makhluk yang paling mulia tidak bisa masuk surga padahal berkhidmat di NU yg merupakan organisasi yang didirikan oleh para ulama dan para wali,” tegas Andi. 

"Mudah-mudahan kita berkhidmat di NU melalui IPNU dengan kegiatan diklatama. CBP dan KPP sebagai wujud mencari berkah para ulama,” harapnya.

Ketaatan kader kepada ulama, lanjutnya, bisa dilihat dalam peristiwa ashabul kahfi. Kader harus mengikuti ulama yang benar-benar ulama, bukan ikut-kutan kepada ulama yang tidak jelas sanad keilmuannya.

“Seperti taatnya Anjing Ashabul Kahfi, yang ikut selamat karena ikut kepada ulama yang benar, bila salah meilih ulama bisa tersesat dan salah arah,” pungkasnya.

Pewarta: Cucu Samsu
Editor: Muhyiddin 

 


Editor:

Daerah Terbaru