Aktivis IPPNU Kota Bekasi Ini Hafal Al-Qur’an dan Diterima di Al-Azhar Mesir
Kota Bekasi, NU Online Jabar
Ketua Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PAC IPPNU) Bekasi Selatan 2018-2020 Hikami Ramadhani, berhasil diterima kuliah di Al-Azhar, Kairo, Mesir. Ia lolos lewat jalur Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (Pusiba).
Hafidzah 25 juz Al-Quran itu bercerita, awalnya ia mendaftar ke Yaman, tetapi tak kunjung ada pengumuman. Ia lalu mendaftar ke Mesir untuk kuliah di Fakultas Ushuluddin dan lolos.
“Awalnya mau daftar beasiswa Kementerian Agama, tapi karena COVID-19, jadi jalur beasiswa tahun ini tidak ada,” kata Ami, panggilan akrabnya, di Pondok Pesantren Alfath Bekasi Selatan, Sabtu (21/11).
Ami baru bisa berangkat ke Mesir setelah visanya keluar. Sambil menunggu keberangkatan, saat ini ia mengikuti pendalaman mata kuliah di Pusiba. Setibanya di Mesir nanti, ia akan langsung mengikuti ujian.
“Sebetulnya perkuliahan sudah mulai, jadi saya mengikuti pendalaman mata kuliah agar saya bisa menyesuaikan dan tidak ketinggalan pelajaran,” ungkap gadis 19 tahun yang baru saja demisioner dari Ketua PAC IPPNU Bekasi Selatan tersebut.
Ami pernah mengikuti Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) di Ponpes Alfath saat kelas 1 SMK. Kemudian Latihan Kader Muda (Lakmud) di Kabupaten Bekasi saat 2 SMK, dan setahun kemudian mengikuti Latihan Kader Utama (Lakut) di Bandung.
Selama berproses di IPPNU Kota Bekasi, Ami mengaku mendapat banyak pelajaran dan manfaat. Di antaranya ia jadi tahu bagaimana leadership yang baik, belajar public speaking, dan manajemen kerjasama.
Peraih juara III MTQ Kota Bekasi tahun 2019 ini berpesan agar pelanjutnya di PAC IPPNU Bekasi Selatan untuk lebih ekspansif dalam rekrutmen kader.
“Karena sejauh ini, pengurus PAC IPNU-IPPNU Bekasi Selatan didominasi dari pesantren Alfath. Maka Makesta yang akan datang kami ingin mengajak pelajar dari empat kelurahan lainnya,” ungkap Ami.
Selain Ami, dua aktivis IPPNU Bekasi Selatan yang diterima di Mesir adalah Putri Sekar Arianti dan Helmalia Putri. Keduanya hafidzah 30 juz. Menghafalkan Al-Qur’an terbukti tidak menghalangi mereka aktif di organisasi.
Pewarta: Syamsul Badri Islamy
Editor: Iip Yahya
