• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Daerah

Nurbaetiyah dan Ru’yatun Hilali, Duo Penghafal Al-Qur’an Indramayu

Nurbaetiyah dan Ru’yatun Hilali, Duo Penghafal Al-Qur’an Indramayu
Nurbaetiyah (kanan) dan Ru’yatun Hilali
Nurbaetiyah (kanan) dan Ru’yatun Hilali

Bandung, NU Online Jabar
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) Pemberdayaan Kabupaten yang dilaksanakan Pimpina Wilayah Jamiyyatul Qurra wal-Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Jawa Barat di Grand Asrilia Hotel Bandung (18-20/11) diikuti ratusan penghafal Al-Qur’an dari beberapa kabupaten, di antaranya dari Indramayu.

Para penghafal Al-Qur’an itu tidak sedikit berasal dari kampung dan tidak pernah memasuki hotel sehingga mengalami kesulitan saat menggunakan fasilitasnya. Adalah Nurbaetiyah dan Ru’yatun Hilali, duo pengurus JQHNU Indramayu yang banyak merekam kejadian unik para penghafal Al-Qur’an untuk menjalani aktivitas selama tiga hari di hotel tersebut. 

“Banyak cerita lucu yang terjadi, ada yang takut naik lift, ada yang tidak bisa membuka kamar dan banyak juga tidak bisa menggunakan fasilitas di kamar mandi. Intinya mereka butuh bantuan kami, sehingga kami harus ekstra keras membantu satu persatu hafidzah yang mengalami kesulitan kesulitan, bahkan kami juga harus bolak balik membantu peserta yang ingin membeli sandal dan kebutuhan perempuan karena tidak disiapkan dari rumah,” ungkap dua penghafal Al-Qur’an yang akrab dipanggil Beti dan Hilali ini.

Nurbaetiyah dan Ru’yatun Hilali merupakan alumni Diklat Sadesha 2019 yang dilaksanakan di Kabupaten Kuningan. Nurbaetiyah terlahir di Singajaya, Kecamatan Indramayu dan dikaruniai dua orang anak, sedangkan Ru’yatun Hilali lahir di Desa Tegalmulya Kecamatan Krangkeng, Indramayu dan juga dikaruniai dua orang anak. Mereka adalah penghafal Al-Qur’an (Hafidzah) 30 Juz.

Totalitas pengabdian dari mereka berdua adalah khidmah terhadap Al-Qur’an, pun dengan organisasi Jamiyyatul Qurra wal-Huffazh Nahdlatul Ulama. Bagaimana tidak? Mereka rela meninggalkan usaha, keluarga, dan jamaahnya di rumah selama berlangsung acara guna mengurus seluruh peserta yang melaksanakan diklat Sadesha pemberdayaan tahun 2020.

Hilali menuturkan, pengabdian yang ia lakukan adalah semata-mata untuk mengharap ridha Allah, mengagungkan Al-Qur’an dan berkhidmat terhadap organisasi.

“Jadi gini, Mas, saya itu kan sudah memiliki anak dan keluarga, usaha di rumah juga harus berjalan, dan memiliki 50 anak didik yang belajar Al-Qur’an, niat saya membantu pelaksanaan diklat ini adalah untuk menghibahkan usia saya terhadap Al-Qur’an dan mengharapkan ridho Allah. Ketika ada kegiatan JQHNU, maka saya terpanggil untuk ikut andil, ya sebisa saya,” ujar Hilali.

Selaras dengan Hilali, Beti menyampaikan, pengabdian terhadap JQHNU adalah salah satu pengabdian juga terhadap Al-Qur’an. 

“Usia saya sudah menuju kepala lima (43), namun takzim saya terhadap Al-Qur’an, kepada kiai dan nyai harus tetap dijalankan. Menurut saya, JQHNU adalah organisasi yang sangat mulia karena di dalamnya adalah para hafiz/hafidzah dan saya juga akan menghibahkan diri saya terhadap organisasi ini. Berkhidmah terhadap JQHNU sama dengan khidmah terhadap Al-Qur’an dan berkumpul bersama ahlul Qur’an. Ya sekalian reuni dengan temen-temen pesantren dulu,” Tutur Beti.

Sementara Ketua Pelaksana Sadesha Pemberdayaan Kabupaten Indramayu, Gus Farhan, menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya terhadap duo srikandi JQHNU Indramayu yang telah membantu seluruh teknis agar acara berjalan lancar dan sukses.

“Saya berterima kasih kepada seluruh pengurus PC JQHNU Indramayu selaku juga panitia Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Sadesha Pemberdayaan Indramayu selama tiga hari dua malam di Kota Bandung. Kesuksesan dan kelancaran pelaksanaan diklat ini atas solidnya seluruh panitia memberikan pelayanan terbaik terhadap seluruh peserta. Rasa syukur kita juga, pelaksanaan diklat Sadesha kali ini berkat kerjasama seluruh peserta Sadesha pemberdayaan yang dinyatakan lulus, sehingga kegiatan dapat diikuti dengan semangat dan lancar apalagi melihat semangat duo srikandi,” ujar Gus Farhan, 

Sementara Ketua JQHNU Indramayu, H Akhsin mengatakan, setelah pelaksanaan Diklat Sadesha pemberdayaan ini, akan dilaksanakan diklat untuk Sadesha beasiswa pada awal Desember 2020.

“Setelah diklat sekarang, bulan DESEMBER kita akan melaksanakan diklat lagi, tapi bukan untuk pemberdayaan, namun untuk peserta Sadesha beasiswa yang dinyatakan lulus tahapan seleksi oleh tim PW JQHNU Jawa Barat. Perkiraan peserta diklat Sadesha beasiswa Desember nanti diikuti sebanyak 133 peserta,” pungkas H Akhsin.

Pewarta: Iing Rohimin
Editor: Abdullah Alawi 

 


Daerah Terbaru