• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Daerah

Kopri PMII STAI Al Aulia Bogor Adakan Sekolah Islam Gender Ke-3

Kopri PMII STAI Al Aulia Bogor Adakan Sekolah Islam Gender Ke-3
Sekolah Islam dan Gender Kopri PMII
Sekolah Islam dan Gender Kopri PMII

Bogor, NU Online Jabar
Pengurus Komisariat Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri (KOPRI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Aulia Kabupaten Bogor mengadakan kegiatan Sekolah Islam dan Gender (SIG) yang ke-3 kalinya dengan tema Optimalisasi Kader PMII Dalam Merealisasikan Kesetaraan Gender.

Kegiatan yang dilaksanakan mulai 27 hingga 28 Februari 2021 tersebut berlangsung di Yayasan Darul Muqimin (Pasarean), Kabupaten Bogor.

Peserta kegiatan merupakan utusan dari setiap komisariat di bawah naungan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PC PMII) Kabupaten Bogor, antara lain dari STAI Al-Aulia, Institut Ummul Quro Al Islami (IUQI), STAI Laa Roiba, Universitas Djuanda dan UNUSIA yang berada di Parung, dengan jumlah 28 peserta.

Ketua KOPRI PK Kampus Al Aulia Siti Layifah mengatakan untuk mengoptimalisasikan kader PMII dalam menjalani kehidupan dimana tidak ada lagi yang namanya diskriminasi ataupun feminisme terhadap kaum perempuan.

Siti Latifah menambahkan seluruh kader PMII dapat memahami dan mengetahui peran perempuan dalam suatu kepemimpinan dan merealisasikan kesetaraan gender di lingkungan masing-masing.

Ketua PC Kopri Kabupaten Bogor Yuli Yanti dalam sambutannya berpesan dua hal, luruskan niat mencari ilmu dan Ikuti kegiatan ini dengan baik agar laki-laki dan perempuan bisa saling memahami dan paham gender sehingga tidak ada diskriminasi antara keduanya.

Ketua PK PMII STAI Al Aulia Muhamad Zainudin mengatakan pelaksanaan Sekolah Islam dan Gender (SIG) esensisnya ini bukan hanya untuk dicerna oleh perempuan saja, tapi laki-laki pun perlu tau apa itu kesetaraan.

“Untuk itu kegiatan ini tidak hanya untuk perempuan karna untuk merealisasikannya laki-laki dan perempuan harus bisa singkron dengan pengertian gender atau kesetaraan antara laki-laki dan perempuan agar bisa diterapkan dalam kehidupan di lingkungan masing-masing," katanya..

Para pemateri dari berbagai latar belakang hadir mengisi kegiatan tersebut, salah satunya adalah Dr. Ahmad Faqihudin, dosen di beberapa sekolah tinggi yang ada di Kabupaten dan Kota Bogor dan Depok yang mengisi mengenai tema "Fiqih Perempuan". 

Faqihudin berbicara tentang keistimewaan perempuan dalam Al Qur'an, yang sebelumnya memulai sedikit gambaran perempuan sebelum datangnya Islam. Dua hal tersebut yaitu perempuan muslimah di era modern dan Kemerdekaan Perempuan dalam Al-Qur’an.

"Salah satu nilai modernitas menurut Al-Qur’an adalah dilarang memasuki area yang tidak kita ketahui, yang dimaksud adalah sungguh sangat luas, seperti tersurat dalam surat Al-Isra ayat 36 karena menyangkut keahlian dan spesialisasi di semua bidang kehidupan. Perempuan bisa mendalami semua spesialisasi keilmuan yang ada, baik di ruang lingkup sosial maupun estetika," ujar Faqihudin.

Ia menambahkan, nilai-nilai dan acuan dalam Al-Qur’an tidak menghalangi seorang muslimah untuk menjadi manusia modern. Namun, sudah tentu ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan sebagai muslimah; yaitu tetap menjaga kehormatan diri dengan menutup aurat, selalu menjaga sopan santun dalam bergaul, tidak membawa isu-isu negatif kepada orang lain, dan tidak terbawa arus kehidupan yang serba bebas.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, di hadiri pula oleh senior pengurus komisariat beberapa kampus yang datang untuk mendampingi utusan masing-masing, ditutup dengan arahan dan rencana tindak lanjut dari ketua Kopri PK Kabupaten Bogor dan ketua PC PMII Imam Shodiqul Wa'di.

Pewarta: Hakim Hasan
Editor: Abdullah Alawi 

 


Daerah Terbaru