• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Nasional

H Dedi Wahidi: PMII Tangan Kanan NU di Sektor Mahasiswa

H Dedi Wahidi: PMII Tangan Kanan NU di  Sektor Mahasiswa
PKD II Zona Pantura PMII Komisariat Kampus Hijau Kaplongan Indramayu (Foto: Amdad S)
PKD II Zona Pantura PMII Komisariat Kampus Hijau Kaplongan Indramayu (Foto: Amdad S)

Indramayu, NU Online Jabar 
Melihat latar belakang PMII yang dilahirkan oleh NU, PMII merupakan tangan kanan NU di sektor mahasiswa untuk terus menjaga nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jama'ah, demikian ditegaskan Ketua PWNU Jawa Barat Mas Khidmat 2006- 2010, H Dedi Wahidi dalam sambutannya saat membuka  Pelatihan Kader Dasar (PKD) II Zona Pantura, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Kampus Hijau Kaplongan, Indramayu, Jum’at (29/1) yang digelar di Aula KH. DR. Idham Chalid Yayasan Darul Ma'arif, Kaplongan.

Ditegaskan H Dedi Wahidi yang juga sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Darul Ma'arif  Kaplongan, dirinya mengapresiasi penuh kegiatan kaderisasi yang dilakukan oleh PMII, karena dengan jalannya kaderisasi maka akan menentukan keberlanjutan sebuah organisasi. 

"Seharusnya kegiatan kaderisasi ini bisa dilaksanakan 3 bulan sekali atau 4 bulan sekali dalam satu kepengurusan," ujar Anggota DPR-RI dari Fraksi PKB ini. 
PKD II digelar oleh Pengurus Komisariat PMII Kampus Hijau Indramayu (STKIP NU Indramayu) selama tiga hari berturut-turut dan diikuti utusan dari komisariat-komisariat yang ada di Indramayu dan di luar Indramayu diantaranya dari Cirebon, Kuningan, Bandung, Tasikmalaya dengan jumlah seluruhnya mencapai 46 peserta.

PKD ini dimaksudkan untuk menanamkan militansi agar menjadi kader yang utuh. Kader PMII dituntut untuk menjadi penggerak sehingga stabilitas organisasi terus terjaga dan tidak terkikis oleh zaman. Mengingat era disrupsi yang juga mulai merongrong pola kaderisasi di tingkat basis. PKD kali ini mengangkat tema "Disruptive Innovation Movement". Kegiatan PKD dilakukan dengan indiktor materi direlevansi dengan era disrupsi, dengan harapan apa yang disampaikan bisa langsung diejawantahkan oleh kader seusai Pelatihan Kader Dasar ini selesai.

Ketua Panitia PKD II Dewi Raudlatul Jannah dalam laporannya menyampaikan, musim pandemi yang belum juga usai tidak menyurutkan semangat kader-kader PMII untuk terus melaksanakan kerja-kerja organisasi dengan terus melakukan kaderisasi.

“Sebelum ini PK PMII Kampus Hijau sudah melaksanakan PKD pertama yang diikuti 30 peserta, SIG yang diikuti 40 peserta dan PKD II kali ini sebanyak 46 peserta, perlu diketahui oleh sahabat-sahabat, PKD adalah jenjang kaderisasi di tubuh PMII yang wajib dilakukan oleh kader PMII pasca mapaba,” ungkapnya.

“Kegiatan ini adalah program kerja Pengurus Komisariat selama satu tahun, ucapan terimakasih tak lupa saya sampaikan kepada Wakil Ketua I bidang kaderisasi yang telah mengawal kegiatan PKD dari mulai awal sampai nanti selesai dan apresiasi sebesar besarnya kepada tim panitia yang sudah kerja keras untuk mensukseskan kegiatan kali ini," ucapnya.

Ketua PK PMII Kampus Hijau, Sugi Ismaulana yang diwakili sekretarisnya Isnan Ali Musthafa dalam sambutannya menyatakan, kader PMII dicetak agar siap turun dalam kondisi dan keadaan sosial apapun. 

“Karena di era sekarang, yang menang bukanlah mereka yang pintar, bukan mereka yang kuat, tetapi mereka yang cepat pasti akan menang, sekali saja seorang kader ketinggalan momen, maka selanjutnya akan terus tertinggal. Jadi, manfaatkanlah momen yang kalian dapat saat ini," ungkapnya.

Sementara Ketua Cabang PMII Kabupaten Indramayu, Raka Indra Lukmana dalam sambutannya menyampaikan, PKD adalah suatu proses kaderisasi formal di PMII sebagai bentuk pendidikan karakter kader agar bisa menjadi penggerak di lingkungannya, kader yang sudah melakukan PKD harus mengetahui arah dan pandangan yang konstruktif agar gerakan sesuai dengan tujuan yang sudah direncanakan selama dia berproses. 

“Begitupun nanti ketika dia juga melakukan PKL, maka bukan hanya sebagai penggerak tapi sebagai pemikir atau inisiator gerakan, sehingga tidak hanya paham bergerak dilapangan, tapi juga tangguh ketika menghadapi berbagai permasalahan yang dialami,” tegas Raka.

Pewarta: Amdad Suharyono
Editor : Iing Rohimin


Editor:

Nasional Terbaru