• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Daerah

Kopri Kota Bogor Berbagi Kiat Atasi Baper

Kopri Kota Bogor Berbagi Kiat Atasi Baper
Dari kiri ke kanan: Uswatun Hasanah, Eilmi Fiqhita Mora, Yayu Irayani, Rencyta Diana Subandi, dan Citra Nurul Amalia. (Foto: NU Online Jabar/KOPRI Kota Bogor)
Dari kiri ke kanan: Uswatun Hasanah, Eilmi Fiqhita Mora, Yayu Irayani, Rencyta Diana Subandi, dan Citra Nurul Amalia. (Foto: NU Online Jabar/KOPRI Kota Bogor)

Kota Bogor, NU Online Jabar
Sarasehan yang unik digelar Korps PMII Puteri (KOPRI) Kota Bogor dalam rangka memperingti Hari Lahir ke-53, Rabu (25/11). Tema Harlah kali ini ialah "Membangkitkan Kreatifitas KOPRI dengan mewujudkan kader yang berdikari". Salah satu bahasan yang menarik banyak atensi peserta adalah soal sifat baper pada perempuan muda. Soal ini muncul dari pertanyaan seorang anggota bernama Hurma,
“Bagaimana mengatasi bapernya perempuan yang berlebihan di zaman sekarang ini?  Dibentak sedikit saja, mereka sudah ‘menghilang’?"

Yayu Irayani selaku mantan pengurus Kopri Kota Bogor menejelaskan bahwa baper merupakan hal yang tidak dapat dihindari dari sisi perempuan. 

“Baper itu boleh, tapi jangan berlebihan,” ujar Yayu. “Saya pernah ikut sebuah latihan dan saya telat hadir. Karena pelatihnya seorang profesional, saya dimarahi habis-habisan. Apakah saya menangis? Tentu saja. Bahkan saya menangis di depan banyak orang. Saya tidak malu buat nangis. Tapi saya karena kesalahan terletak pada diri saya, setelah itu saya melanjutkan kembali latihan dengan riang dan penuh tawa,” lanjut Yayu. 

Sarasehan ini digelar, menurut Ketua Kopri Kota Bogor Eilmi Fiqhita Mora, untuk berbagi pengalaman para senior dari masa ke masa. Juga meriview perjalanan Kopri agar dapat mengevaluasi perjalanan organisasi di setiap tahunnya.  

"Sarasehan ini bertujuan untuk mengetahui Kopri di masa dulu, kini dan nanti. Agar Kopri tidak tersesat ke arah mana akan melangkahkan kaki,” terang Eilmi.

Kopri itu, di mata Eilmi, bukan hanya wadah untuk menampung aspirasi perempuan saja, tetapi harus juga memahami isu-isu hangat yang beredar. 

“Kopri adalah tempat untuk meningkatkan SDM melalui berkembangnya kreatifitas. Kopri itu ada untuk dikembangkan. Terlebih anggotanya sekarang sudah cukup banyak. Maka saat ini menjadi lebih mudah untuk bersama-sama memperbaiki dan memperjuangkan tujuan Kopri,” lanjutnya.

Lomba-lomba
Kegiatan Harlah Kopri ke-53 ini bertempat di gedung DPD KNPI Kota Bogor dan berlangsung meriah. Terdapat enam jenis perlombaan yang diikuti dengan antusias oleh peserta. Lomba baca puisi karya sendiri tentang perempuan, pidato bahasa Arab dan Inggris, akustik, kerajinan tangan, dan mimbar orasi. Peserta lomba adalah delegasi dari beberapa komisariat yang ada di Kota Bogor; Nusa Bangsa, Pakuan, dan Ibn Khaldun. 

Citra Nurul Amalia selaku ketua pelaksana Harlah Kopri ke-53 ini mengaku bahwa memang tiak mudah mengumpulkan anggota Kopri di saat pandemi ini. 

"Tujuan diselenggarakannya Harlah ini untuk mempererat silaturrahim dan untuk memperbanyak SDM Kopri dengan cara membangkitkan  kreatifitasnya untuk menjadi perempuan hebat yang mandiri,” tutur Citra. 

Noer Qory Amelia Efendi, salah seorang pengurus, ingin agar SDM Kopri Kota Bogor mampu bersaing dengan daerah lain. 

“Bahkan mampu bersaing di jenjang yang lebih tinggi dan dapat memperlebar sayap dalam pencapaian prestasinya,” harapnya.
Qory juga merasa cukup otimis bisa menjaga, mempertahankan dan memperbanyak SDM Kopri Kota Bogor dengan program yang lebih kreatif. 

Pewarta : Rahmatul Ummah & Nurhidayatullah
Editor: Iip Yahya

 


Editor:

Daerah Terbaru