• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Daerah

KH Yayan Bunyamin: Pantang bagi Kader NU Bicara Agama Tanpa Referensi 

KH Yayan Bunyamin: Pantang bagi Kader NU Bicara Agama Tanpa Referensi 
KH Yayan Bunyamin (Foto: NU Online Jabar/Abdullah Alawi)
KH Yayan Bunyamin (Foto: NU Online Jabar/Abdullah Alawi)

Bandung, NU Online Jabar
KH Yayan Bunyamin mengajak warga NU, terutama generasi mudanya, agar meneruskan dan menjaga tradisi para kiai yang selalu membiasakan diri menyampaikan ajaran agama Islam berbasis dalil dengan referensinya. 
“Pantang bagi kader NU bicara agama tanpa referensi,” tegasnya pada Madrasah Kader Nahdlatul Ulama yang dilaksanakan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU yang berlangsung di UNUSIA Jakarta, Parung, Kabupaten Bogor, Sabtu (26/11).  

Menurut Ketua Aswaja NU Center Kabupaten Tasikmalaya ini, tradisi yang selalu berdasarkan referensi tercermin dalam bahtsul masail NU. Referensi kitab kuning yang dipadukan dengan ilmu-ilmu kekinian untuk menjawab masalah-masalah yang aktual berkembang di masyarakat. 

Baca juga: KH Bundari Abbas Ajak Ikhtiar Sambil Berpasrah Kepada Allah

Kiai yang selalu menjadi andalan hujjah Ahlussunah wal Jamaah pada MKNU di kabupaten dan kota di Jawa Barat ini meminta agar peserta MKNU mengklarifikasi penjelasan atau referensi yang dimiliki ketika menjelaskan satu masalah. 

“Tolong kalau ada yang tidak setuju dengan ibarah saya, bantah saya, tapi dengan referensi juga,” katanya. 

Menurut dia, Nahdlatul Ulama adalah organisasi para ulama, organisasi kebangkitan orang-orang yang berilmu sehingga langkah dan pembicaraan orang NU harus menggunakan ilmu dari sumber-sumber yang jelas kesahihannya.

Baca juga: NU di Jawa Barat Harus Berjamaah Perkuat Lima Bidang Ini

“Orang NU itu kalau menyalahkan dan membetulkan sesuatu harus dengan ilmu. Hindarilah bicara tanpa referensi,” katanya.  

Ia mengaku, untuk menyampaikan materi Aswaja dalam bentuk Power Point miliknya dengan menukil sekitar 170 kitab sebagai referensi. Untuk menunjukkan otentisitas bahwa dirinya menukil, referensinya tidak ditulis ulang, melainkan di-screenshot.  

“Tidak ditulis ulang, tapi difoto dari kitab aslinya,” tegasnya. 

Pewarta: Abdullah Alawi 
 


Daerah Terbaru