Ketua Fordaf Jabar Hadiri Pertemuan Ketiga Nyantri Keren di Sumedang
Senin, 22 Februari 2021 | 15:47 WIB
Sumedang, NU Online Jabar
Ketua Forum Daiyah Fatayat (Fordaf) Jawa Barat Nyai Hj. Yenni Ainul Wildad hadiri pertemuan ketiga program Nyantri Keren yang diadakan Fordaf PC Fatayat NU Sumedang di Aula Gedung PCNU Kabupaten Sumedang, Ahad (21/2).
Ia mengaku sengaja datang dari Cirebon ke Sumedang untuk menyapa secara langsung 16 peserta Fordaf Sumedang. Selain itu, kata dia, ingin lebih dekat mengenalkan program-program Fordaf Jawa Barat kepada para peserta yang hadir pada pertemuan tersebut.
“Peserta Nyantri Keren selanjutnya akan diseleksi untuk kemudian mengikuti Madarasah Kader Da’iyah Mahmudah di tingkat Jawa Barat,” katanya.
Ketua Fordaf Sumedang Hj R Hotimah mengungkapkan, dirinya sangat senang program Nyantri Keren sudah memasuki pertemuan ketiga yang berjalan lancar dan disambut antusias oleh para peserta.
“Peserta pada sesi Tanya jawab begitu antusias sampai kegiatan ini melampaui batas waktu,” ujarnya.
Dalam pertemuan ketiga program Nyantri Keren tersebut membahas kitab Fathhul Qorib yang disampaikan Wakil Rais Syuriyah PCNU Sumedang KH R Cecep Parhan Mubarok.
“Kitab ini mempelajari fiqih Ibadah, muamalah, assyahsiyah dan jinayat,” tutur Kiai Cecep.
Tidak hanya itu, Kiai Cecep juga menuturkan mafahim Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdiyyah kepada para peserta. “Fatayat sebagai kader NU harus menjadi agen pembaharu sesuai Qur’an dan sunnah,” ungkap Kiai Cecep dengan antusias.
Sementara itu, Kabag Ren Res Polres Sumedang Kompol Syafik Ibnusina yang turut hadir pada pertemuan tersebut turut menyampaikan apa yang diamanatkan Kapolres Sumedang kepada Fatayat NU.
“Fatayat diharapkan selalu mendukung pemerintah dalam menciptakan kedamaian bangsa,” ucap Kompol Syafik.
Pewarta: Halida S. Noor
Editor: Agung Gumelar
Terpopuler
1
Gempa Cimahi Picu Peringatan Aktivitas Sesar Lembang, LPBINU Jabar Minta Pemda Siapkan Kontinjensi
2
Kemenag Buka Pendaftaran Peserta Pesantren Award 2025, Daftar di Sini
3
Air sebagai Medium Do’a: Dari Eksperimen Emoto hingga Amalan Rebo Wekasan
4
Yudisium 64 Mahasantri STAI KH Saepuddin Zuhri: Simbol Sejarah Berdirinya Ponpes Baitul Hikmah Haurkuning Tahun 1964
5
Direktur Media Center NU Jabar Akan Menjadi Narsum Pengusulan Kembali KH Anwar Musaddad sebagai Pahlawan Nasional
6
Pasca Konfercab, PBNU Ajak NU Bogor Solid dan Berkhidmat dengan Niat Tulus
Terkini
Lihat Semua