• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 9 Mei 2024

Daerah

Kenapa Santri dan Kiai NU Mudah Ikuti Anjuran Vaksin? Ini Jawabannya

Kenapa Santri dan Kiai NU Mudah Ikuti Anjuran Vaksin? Ini Jawabannya
Sekretaris PCNU Kota Bandung KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi (kiri) bersama pengasuh Pondok Pesantren Sirnamiskin KH Iik Abdul Khaliq
Sekretaris PCNU Kota Bandung KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi (kiri) bersama pengasuh Pondok Pesantren Sirnamiskin KH Iik Abdul Khaliq

Bandung, NU Online Jabar 
Sekretaris PCNU Kota Bandung KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi menjelaskan sebetulnya antusiasme warga, khususnya Nahdliyin di Kota Bandung sangat tinggi untuk mengikuti anjuran pemerintah dalam vaksinasi Covid-19. 

Terbukti, kata dia, program vaksinasi Covid-19 kerja sama PWNU Jawa Barat dengan Kepolisian Daerah Jawa Barat dan PCNU Kota Bandung, jauh melebihi kuota yang ada. Dalam waktu 6 jam, ketika link pendaftaran dibuka, kuota hampir terpenuhi sehingga segera ditutup kembali. 

“Untuk kalangan pesantren di Kota Bandung saja, jauh dari cukup,” katanya di  vaksinasi massal Covid-19 yang berlangsung di kantor PWNU Jawa Barat, Jalan Terusan Galunggung, No 9, Kota Bandung hari ini, Kamis (5/8). 

Jadi, kata dia, masyarakat yang menginginkan untuk divaksin jauh lebih banyak daripada yang tidak setuju vaksinasi. Hanya saja mereka yang tidak setuju terlalu berisik di media sosial. 

Jika pemerintah benar-benar akan mensukseskan vaksinasi massal, menggandeng NU adalah suatu yang tepat. Pasalnya para kiai memiliki cara khusus dalam menyampaikan program tersebut, yaitu dengan pendekatan keagamaan. Sementara warga NU selalu mengikuti apa yang dikatakan kiainya. 

“Kenapa kalangan pesantren NU sangat mudah mengikuti anjuran vaksin? Karena mereka mengerti agama, mengerti maqashid syariah (tujuan syariat) agama Islam,” katanya.

Ia menjelaskan tujuan syariat adalah hifdzun din (menjaga agama) hifdzul mal (menjaga harta), hfidzul aql (menjaga akal), hifdzun nafs (menjaga diri), dan hifdzun nasl (menjaga keturunan).

“Nah, vaksinasi itu termasuk ikhtiar menjaga diri,” pungkasnya. 

Pewarta: Abdullah Alawi 
 


Daerah Terbaru