• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 7 Mei 2024

Daerah

Inilah Keutamaan Mujahadah Berjamaah

Inilah Keutamaan Mujahadah Berjamaah
Pembacaan Maulid Nabi Muhammad di Padepokan Preto Nurul Alam Indonesia. (NU Online Jabar/foto: Syamsul Badri Islamy)
Pembacaan Maulid Nabi Muhammad di Padepokan Preto Nurul Alam Indonesia. (NU Online Jabar/foto: Syamsul Badri Islamy)

Kota Bekasi, NU Online Jabar
Mendekati tengah malam suasana Padepokan Preto Nurul Alam Indonesia di Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi, semakin khidmat. Beratapkan langit yang cerah, dan angin sepoi yang menerpa wajah, puluhan jamaah mendendangkan shalawat ummi dan puja-puji lainnya, yang ajeg dilantunkan tiap malam Jum’at.

Dalam gulita karena sejumlah sumber cahaya dipadamkan, pimpinan majelis Gus Yunan Askaruzzaman Ahmad mengajak jamaah menunaikan shalat tasbih empat rakaat dan shalat hajat dua rakaat. Menurutnya, seyogianya seorang muslim pernah mendirikan shalat tasbih, walau sekali seumur hidup.

“Kalau bisa shalat tasbih setiap hari. Tapi kalau tidak mampu, maka setidaknya sebulan sekali. Kalau sebulan sekali berat, ya setahun sekali. Kalau setahun sekali juga tidak bisa, minimal seumur hidup sekali. Jangan sampai tidak pernah,” ujar Gus Yunan mengutip Syekh Nawawi Banten, Kamis, (18/12).

Rais Syuriah MWCNU Rawalumbu itu menjelaskan, keutamaan bermunajat dan berzikir berjamaah adalah seperti nimpukin buah mangga bareng-bareng. Bila yang melempar mangga hanya satu orang, kecil kemungkinan mangganya jatuh. Bila yang melempar rame-rame, kemungkinannya lebih besar.

Dalam jamaah, kita tidak bisa menebak munajat siapa yang paling manjur. Tidak selalu pimpinan majelis, kiai, imam, atau tokoh agama; bisa jadi ia, jamaah yang berzikir di sudut tertentu, yang karena teringat akan kematian, kedhaifan diri, serta keagungan Allah, sehingga ia lebih khusyu dalam zikirnya.

Pendakwah lain, Wan Kucrit menambahkan, muhajadah berasal dari akar kata jihad, yang intinya adalah mendekatkan diri pada Allah. Sebab jihad kecil adalah perjuangan menaklukkan musuh, sedangkan jihad besar justru adalah menaklukkan diri sendiri; dengan mengistiqamahkan kebaikan.

Pewarta: Syamsul Badri Islamy
Editor: Muhyiddin

 


Editor:

Daerah Terbaru