• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Daerah

Hari Toleransi Internasional

Gelar Pertemuan, Organisasi dan Komunitas Lintas Agama Kota Bogor Bahas Isu Toleransi

Gelar Pertemuan, Organisasi dan Komunitas Lintas Agama Kota Bogor Bahas Isu Toleransi
Gelar Pertemuan, Organisasi dan Komunitas Lintas Agama Kota Bogor Bahas Soal Isu Toleransi (Foto: Mun'im/NUJO)
Gelar Pertemuan, Organisasi dan Komunitas Lintas Agama Kota Bogor Bahas Soal Isu Toleransi (Foto: Mun'im/NUJO)

Kota Bogor, NU Online Jabar
Dalam rangka memperingati Hari Toleransi Internasional, organisasi dan komunitas lintas agama Kota Bogor mengadakan pertemuan untuk membahas toleransi dan keberlangsungan kerukunan antar umat beragama di Kota Bogor. Pertemuan tersebut diadakan di Aula Pondok Pesantren al-Ghazali, Kota Bogor pada Rabu malam (17/11), yang dihadiri perwakilan dari organisasi dan komunitas lintas agama yang ada di Kota Bogor. 

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor KH Mustofa ABN mengatakan, Kota Bogor adalah kota rohani dan kota spiritual yang didirikan oleh para kekasih Tuhan. 

“Sesungguhnya Saya sangat bersyukur karena aslinya Bogor itu kota rohani, kota spiritual yang didirikan oleh para kekasih Allah, kekasih Tuhan, entah beberapa ratus tahun atau beribu tahun lalu kalau kemudian ada riak dan gangguan, saya yakin itu bukan DNA-nya orang Bogor. Maka saya sangat berbahagia sekali hari ini kita dipersatukan pada acara penuh berkah di Hari Toleransi Internasional (HTI) ini,” ujar Kiai yang juga Rais Syuriyah PCNU Kota Bogor itu. 

 

Ketua Badan Basolia Kota Bogor KH Zaenal Abidin menyebut, pertemuan ini akan menghasilkan sikap dan rasa untuk saling menghormati dan menghargai antar sesama umat beragama. 

"Dari semua tokoh agama yang ada, dengan bertemu, berkumpul, saling berdialog untuk mencapai pemahaman akan makna toleransi sebenenarnya, sehingga ini menghasilkan rasa saling menghormati dan menghargai terhadap pemahaman masing-masing," katanya. 

Ia berharap dapat menjalin silaturahim antar sesama umat beragama dan sesama anak bangsa untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang berjiwa toleransi tinggi. 

“Kegiatan ini sebagai bentuk penguatan toleransi, khususnya di Kota Bogor. Terutama di kalangan milenial, sehingga mereka mampu membagikan nilai-nilai toleransi,” tandasnya. 

Semenara itu, Pendiri Pesantren Ekologis Misykat al-Nawar, Roy Murtadho atau akrab disapa Gus Roy mengatakan bahwa toleransi adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari kita sebagai ahli kitab samawi dan menyarankan agar menjadi agen of change untuk menciptakan perdamaian pada sesama anak bangsa di bumi NKRI. 

Ia kemudian mengutip QS. Al-Hujurat ayat 13:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Pertemuan tersebut kemudian ditutup dengan doa oleh Gus Turmudi, juga dengan close statementnya, “Kita ini menganut agama cinta yang diambil dari sajak Jalaludin Rumi. Bahwa masing-masing kita haruslah mengedepankan cinta kepada sesama sehingga akan terwujud nuansa cinta damai sesama,” tandasnya.

Hadir pada acara tersebut Pdt. Aria Hadikusuma (Kristen Protestan), JS. Andri Harsono (Konghucu), Romo Dionnysius Manopo (Katolik), Romo Sukendro (Budha), Aep Saefulloh (Kesbangpol), Roy Murtadho (Seknas GUSDURian), Syamsul Alam (Yayasan Satu Keadilan), dan Sofiah (Direktur Metamorfosis).

Pewarta: Mun'im Hasan
Editor: Agung Gumelar


Daerah Terbaru