• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 17 Mei 2024

Daerah

Gandeng Bank BJB, LTMNU Jabar Bangun Perekonomian Mikro untuk Jamaah Masjid

Gandeng Bank BJB, LTMNU Jabar Bangun Perekonomian Mikro untuk Jamaah Masjid
Konsolidasi program LTMNU Jabar dengan PC LTMNU se-Jawa Barat (Foto: NU Online Jabar)
Konsolidasi program LTMNU Jabar dengan PC LTMNU se-Jawa Barat (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar 
Pengurus Wilayah Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (PW LTMNU) Jawa Barat melaksanakan kegiatan Konsolidasi Program Lembaga Takmir Masjid bersama 27 Pengurus Cabang Kabupaten dan Kota LTM se-Jawa Barat, Aula Gedung Dakwah PWNU Jawa Barat, Kamis, (25/2). 

Pelaksanaan kegiatan tersebut dalam rangka menyamakan persepsi dan menyamakan gerak dalam pemberdayaan masjid di seluruh wilayah Jawa Barat. 

Sebagaimana dikatakan Ketua LTMNU Jabar Dindin Ibrahim Mulyana, ia mengatakan bahwa masjid di Jawa Barat secara ubudiyah mengikuti faham Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. Namun secara pergerakan masih belum sepenuhnya sejalan dengan Nahdlatul Ulama. 

Hal itulah yang kemudian, kata dia, dirasa perlu para Kader NU di daerah terutama aktifis Takmir masjid menjadikan masjid sebagai pusat gerakan keumatan. 

“Masjid bukan hanya sekedar tempat beribadah yang sifatnya ritual saja, tetapi masjid harus dijadikan sebagai pusat pemberdayaan jamaah dari berbagai sektor,” katanya kepada NU Online Jabar, Sabtu (27/2).

Ia melanjutkan, tentu saja masjid di Perkotaan dengan Pedesaan akan sangat berbeda dalam pengelolaannya, namun secara umum tetap harus sebagai pusat pelayanan jamaah. 

Untuk itu, kata dia, LTM NU di seluruh daerah harus terjun langsung kepada para pengurus DKM agar dalam pengelolaan Masjid sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh para ulama terdahulu dan sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. 

“Pengurus Masjid harus bisa menjadi solusi bagi seluruh jamaahnya baik yang dalam hal keilmuan, baik itu ilmu agama maupun ilmu umum lainnya,” terangnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pengurus masjid juga harus bisa menjadi solusi bagi jamaahnya dalam hal perekonomian, jangan sampai ada jamaah yang tidak mempunyai penghasilan masih ada di lingkungan masjid tersebut, dan lain-lain sebagainya. 

“Yang pasti Pengurus Masjid harus bisa melayani seluruh kebutuhan jamaahnya, untuk itu pada kesempatan konsolidasi ini PW LTMNU Jawa Barat menggandeng Bank BJB yang merupakan Bank milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memberikan solusi dalam penyediaan permodalan mikro bagi jama'ah masjid tanpa agunan,” jelasnya.

Kemudian dia berharap, LTMNU di seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Barat bisa menjadi Koordinator dalam menyampaikan dan mendampingi program-program permodalan yang ada pada Bank BJB dengan harapan seluruh program-program Bank BJB tersebut akan dirasakan oleh jamaah masjid yang mayoritas Nahdliyin. 

Pada kesempatan itu ditanda tangani pula MoU dengan pihak Bank BJB terkait permodalan mikro dan MoU terkait penghimpunan dana infak digital. Selain itu, PW LTMNU Jabar juga menandatangani MoU dengan PT. Geraiku yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa. 

“Sebagai langkah awal LTM PWNU Jawa Barat menargetkan 100 Pengurus Anak Ranting NU Berbasis Masjid di setiap Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat dalam waktu 3 bulan,” katanya.  

“Mudah-mudahan target tersebut bisa tercapai dan bila tercapai akan ada Pengurus Anak Ranting NU berbasis masjid di akhir bulan Mei 2021 sebanyak 2.700 PAR NU, dan itu merupakan Gerakan awal dalam Pemberdayaan Masjid NU di Jawa Barat,” tandasnya.

Pewarta: Agung Gumelar
 


Daerah Terbaru