Habib Luthfi Tinggi Nasab, Adab, dan Pangkatnya, Tapi Tetap Tawadhu

Bandung, NU Online Jabar 
Ketua PWNU Jawa Barat, KH Hasan Nuri Hidayatullah menjadi salah seorang narasumber pada bedah buku Cahaya Dari Nusantara karya Habib Muhdor Assegaf yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) Jawa Barat, Bandung, Kamis (4/2). Buku tersebut berisi tentang Habib Luthfi bin Yahya.

Dalam pemaparannya, kiai yang akrab disapa Gus Hasan ini menyatakan bahwa, pertama sosok Habib Luthfi secara nasabiyah (garis keturunan) itu tinggi.

“Habib Luthfi ini adalah sosok yang tinggi nasab, karena beliau adalah keturunan Baginda nabi Muhammad SAW, istilah kita habaib itu ya,” papar Gus Hasan.

Lalu, Gus Hasan membacakan sebuah nadzom dari Imam Abdullah Al-Haddad:

أَهْلُ بَيْتِ الْمُصْطَفَى الطُّهُرِ ۰۞۰ هُمْ أَمَانُ الْأَرْضِ فَادَّكِرِ
شُبِِّهُوْا بِالْأَنْجُمِ الزُّهُرِ ۰۞۰ مِثْلَ مَاقَدْجَاءَفِي السُّنُنِ
رَبّ فَانْفَعْنَا بِبَرْگتِهِمْ ۰۞۰ وَاهْدِنَااْلحُسْنَی بِحُرْمَتِهِمْ
وَأُمِتْنَا فِی طَرِيْقَتِهِمْ ۰۞۰ وَمُعَافَاةٍ مِنَ الْفَتَنِ

Lalu kedua, sambungnya, adabnya tinggi. Menurut Gus Hasan sapaan akrab ketua PWNU Jawa Barat, Habib Luthfi tidak pernah membeda-bedakan orang yang datang kepada beliau, baik itu pengusaha ataupun orang biasa. 

“Suguhannya ya sama tidak dibeda-bedakan, artinya beliau memandang orang semuanya dengan pandangan kasih sayang,”

Dan yang ketiga beliau juga orang yang tinggi pangkatnya, baik pangkat di sisi umatnya, karena beliau adalah orang yang dimuliakan di kalangan umat. 

“Jadi beliau ini sosok yang nasabnya tinggi, adabnya tinggi, dan pangkatnya juga tinggi,” ungkap Gus Hasan.

Selain itu, Gus Hasan juga melihat Habib Luthfi bukan hanya sosok yang tinggi, namun juga rendah hati dan tawadhu. Sehingga beliau dinaikkan derajatnya oleh Allah, sesuai dengan sabda Baginda Nabi Muhammad SAW.

من توضع رفعه الله 

“Sehingga beliau dimuliakan oleh Allah SWT, dicintai oleh umatnya, dicintai oleh keluarganya,” terang Pimpinan Ponpes Asshiddiqiyah Cilamaya Karawang tersebut.

Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi
Editor: Abdullah Alawi