Bangun Wawasan Kebangsaan, Keislaman, dan ke-Alqur’an-an, PW JQHNU Jabar Gembleng Ratusan Pelajar dan Mahasiswa
Bandung, NU Online Jabar
Sebanyak 222 penghafal Al-Quran mengikuti kegiatan Diklat Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) Angkatan ke IV yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Jam'iyatul Qurra Wal Huffadz Nahdlatul Ulama (PW JQHNU) Jawa Barat, di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Rabu (25/11). Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari 25-27 November 2020.
Ketua PW JQH NU Jawa Barat, KH Cecep Abdullah Syahid, mengatakan, kegiatan ini diikuti mahasiswa dan juga pelajar yang berlokasi di Jawa Barat, dibagi ke dalam beberapa angkatan.
"Pesertanya kali ini dari Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, dan Kabupaten Bandung," Ujarnya.
Kiai Cecep menuturkan, kegiatan tersebut bertujuan agar untuk memberikan wawasan kepada mereka dari beberapa materi yang akan disampaikan, baik wawasan kebangsaan, keislaman, dan juga ke-alqur’an-an.
"Walaupun mereka sudah tahu dari beberapa wawasan keilmuan, Kita tambah dengan wawasan keislaman yang menjurus kepada Aswaja, kemudian wawasan kebangsaan agar mereka bisa bertambah kecintaan terhadap negara, kemudian ada wawasan tartil al Qur’an, agar mereka juga bisa mengetahui wawasan bagaimana agar membaca al Qur’an dengan baik dan benar, dengan akhlak-akhlak yang baik," tuturnya.
Kiai Cecep yang juga pengasuh Pondok Pesantren al Falah Nagrek ini berharap pasca mengikuti program Sadesha ini para pelajar mampu untuk mencintai al Qur’an dengan selalu menghapal, mengamalkan sekaligus mensyiarkan al Qur’an di masyarakat.
"Harapan tentunya mereka betul-betul mencintai al Qur’an dengan membaca dan menghafal al Qur’an dan juga bisa mengamalkan apa yang tertanam didalam al Qur’an dan juga lebih bisa mensyiarkan al Qur’an di masyarakat agar Jawa Barat ini juga betul2 terang, cerah dengan al Qur’an, dengan program unggulan bapak gubernur yaitu untuk menuju kepada Jawa Barat juara lahir bathin," pungkasnya.
Pewarta: M Rizqy Fauzi
Editor: Muhyiddin
