Asrama Pesantren Al-Badar Cianjur Rawan Ambruk, Santri dan Kiai Terpaksa Mengungsi
Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Cianjur melaporkan bahwa para santri Pondok Pesantren Al-Badar dan kiai serta keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah warga dan saudara terdekat.
Pasalnya, Menurut Ketua LPBINU Cianjur Muhammad Shidiq Mulyadi, tanah tempat berdirinya asrama dan rumah kiai yang berlokasi di Kampung Salakopi Desa Parakan Tugu Kecamatan Cijati itu mengalami pergerakan, Rabu (3/2).
Baca: LPBINU Cianjur Turut Bersihkan Puing Pesantren Al-Mudaroh yang Ambruk
“Pagi tadi kami menerima informasi dari Pusdalops BPBD Cianjur Kang Wahyu. Langsung kami melakukan koordinasi ke berbagai pihak di antaranya kepala Ketua RMINU (asosiasi pesantren NU) Kabupaten Cianjur, Ketua MWCNU Kecamatan Cijati untuk asesment ke lokasi,” jelas Shidiq.
Informasi yang didapatkan serta melalui video yang dikirim, kiai dan santri memang harus mengungsi karena hampir seluruh dinding asrama mengalami keretakan. Bahkan lantainya pun turut rengkah.
“Kalau mengambil bahasa ustadz tadi tah "jang barudak ngaos oge aruih deui da ningal keramik beulah," ungkap Shidiq. “Sebetulnya, kejadian awalnya tiga hari lalu. Tapi makin parah pagi tadi. Kondisinya sangat membahayakan,” tambahnya.
Saat ini, kata dia, LPBINU melakukan koordinasi dengan Ketua BAZNAS Kabupaten Cianjur H. Yosef Umar. Mereka kemudian langsung menerjunkan tim dari UPZ Kecamatan Cijati.
“Kawan-kawan RAPI yang juga langsung bergegas ke lokasi. Koordinasi penting dilakukan karena bencana adalah urusan bersama bukan hanya pemerintah semata,” katanya.
Ia mengajak Nahdliyin Jawa Barat yang akan berdonasi bisa langsung ke lokasi dengan konfirmasi ke pimpinan Pondok Pesantren Al-Badar Ustadz Juherman (0857-2305-3023).
Pewarta: Abdullah Alawi
