Cirebon, NU Online Jabar
Arus Informasi Santri Nusantara (AISNU) Regional Jawa Barat, mengadakan Roadshow dan Pelatihan Media Dakwah Digital di Kota dan Kabupaten Cirebon, Kamis-Jum'at (24-25/09).
Kegiatan yang bertemakan Ruang-riung Ngabahas Media Dakwah Pesantren itu bertempat di Pondok Pesantren Al-Fatih Kayuwalang, Pesantren Mahasiswa Al-Ghozali, Pesantren Al-Ihya Kota Cirebon, dan di Aswaja Sharing Center MWC NU Gebang Kabupaten Cirebon.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk silaturahmi dan mengenalkan AISNU, serta memberikan dorongan berupa pelatihan dan sharing terkait media dakwah digital kepada santri, pelajar, dan penggerak NU.
Saat memberikan pelatihan dan sharing terkait media dakwah digital, Koordinator AISNU Jawa Barat, Adhia Ahmad Turmudzi menekankan pentingnya adaptasi dan tranformasi dengan perkembangan teknologi yang dimulai dari diri sendiri.
"Kalau zaman dulu, Wali Sanga melakukan dakwah menggunakan media wayang, akulturasi budaya, dan sebagainya. Saat ini, kita bisa memanfaatkan dan memaksimalkan media sosial untuk berdakwah, menyesuaikan dengan perkembangan zaman," ujarnya.
Selain itu, ia juga meyampaikan cara pengambilan dan pembuatan konten dakwah yang menarik. Salah satunya melalui proses visualisasi dan pengemasan yang baik dan menarik, agar bisa diterima oleh berbagai kalangan.
"Jangan khawatir, di pesantren banyak konten yang bisa dibuat dan disebar ke berbagai platform media sosial. Banyak materi dari kitab-kitab kuning yang bisa dibuat, tinggal mengatur visualisasi dan kemasannya agar menarik," tutupnya.
Pewarta: Adrian Fauzi Rahman
Terpopuler
1
Lafal Niat Puasa Asyura Puasa Sunah pada 10 Muharram
2
DPR RI Setujui Usulan Kemenag soal Tambahan Anggaran untuk BOS Madrasah dan Tunjangan Profesi Guru
3
Pererat Ukhuwah, PCNU Kabupaten Bogor Gelar Istighotsah dan Silaturahmi Pendekar Pagar Nusa
4
Perkuat Ukhuwah dan Semangat Dakwah di Masyarakat, GP Ansor Cigerenem Gandeng Latansa 2 Gelar Pengajian Syahriahan
5
Dikukuhkan Rais 'Aam PBNU, Inilah Susunan Struktur Idaroh Aliyah JATMAN 2025-2030
6
Ketika 14 Siswa Tak Diakui Negara: Kebijakan Tambah Rombel 50 Siswa Mengandung Bom Waktu
Terkini
Lihat Semua