• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Daerah

Fatayat NU Jabar Bangun Rumah Digital untuk Hadapi Dunia Global

Fatayat NU Jabar Bangun Rumah Digital untuk Hadapi Dunia Global
Fatayat NU Jabar Bangun Rumah Digital untuk Hadapi Dunia Global. (Foto: Fatayat NU Jabar).
Fatayat NU Jabar Bangun Rumah Digital untuk Hadapi Dunia Global. (Foto: Fatayat NU Jabar).

Bandung, NU Online Jabar
Perkembangan teknologi digital yang begitu pesat menjadi tantangan besar bagi banyak pihak, termasuk Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Fatayat NU Jawa Barat Hirni Kifa Hazefa saat memberikan sambutan dalam kegiatan Talkshow Strategi membangun kolaborasi di Era Society 5.0 bersama Indonesia Hijab Walk (IHW) di Gedung Trans Convention Centre, pada Minggu (27/3). 


“Fatayat NU Jawa Barat sebagai organisasi sosial kegamaan yang bergerak di ranah pemberdayaan perempuan dan anak yang mencakup seluruh wilayah di Jawa Barat, memiliki tantangan yang besar dalam menghadapi berbagai perubahan, khususnya terkait dunia digital. Berbagai persoalan sosial kemasyarakatan kini tidak lagi cukup dihadapi dengan face to face atau bertemu muka langsung, melainkan perlu menggunakan beragam media digital,” ungkap Ketua Fatayat NU Jawa Barat Hirni Kifa Hazefa.


Berangkat dari situasi itulah, sambung Hirni, dalam rangka mengembangkan kiprah untuk menjangkau kalangan yang lebih luas, Fatayat NU Jawa Barat merasa perlu memiliki rumah digital khusus, yakni website Fatayat NU Jawa Barat. Melalui website ini berbagai informasi bisa langsung diakses oleh berbagai kalangan tanpa batas.


Menurutnya, rumah digital sudah menjadi keharusan di era sekarang ini. “Saat ini, perubahan yang semula berfokus pada teknologi, kini kembali menjadikan manusia sebagai fokus utama untuk dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Gagasan itu dikenal dengan era Society 5.0, sebaga lanjutan revolusi industri 4.0. Digagas sejak 2019 di World Economic Forum di Davos Swiss, apa yang disebut era Society 5.0 bagi warga Indonesia mungkin masih tergopoh-gopoh menghadapinya. Berbagai keterampilan penting yang harus dimiliki menghadapi era tersebut adalah kreativitas, berpikir kritis, serta komunikasi dan kolaborasi,” tegasnya.


Dalam kesempatan yang sama, Hirni juga menjelaskan, kerja sama dengan IHW tersebut terbagi ke dalam beberapa sejumlah rangkaian kegiatan yang mencakup peluncuran berbagai program, yakni peluncuran website Fatayat NU Jabar, Buku Pedoman dan Modul Dakwah Daiyah Mahmudah untuk Persaudaraan dan Toleransi Beragama, Penerbitan PW Fatayat NU Jabar, (4) Pelantikan IHF (Ikatan Hafizah Fatayat NU) Jawa Barat, peluncuran Magnetishop, Online shop milik PW Fatayat NU Jabar, yang ditujukan untuk pemberdayaan ekonomi warga, Talkshow “Strategi Membangun Kolaborasi di Era Society 5.0”, yang menghadirkan berbagai pihak yang berpartner dengan Fatayat, serta Fashion Show Produk TKM PW Fatayat NU Jabar Binaan Kemenaker RI.


“Semangat kolaborasi yang digaungkan dalam acara ini menjadi spirit dan amunisi bagi Fatayat NU Jawa Barat untuk semakin menguatkan peran Fatayat dalam memberdayakan kaum perempuan sehingga mampu memberi manfaat lebih luas dalam kehidupan masyarakat,” tandasnya. 


Menteri Kemenaker RI, Ida Fauziah, turut memberikan dukungannya melalui rekaman video. Ida sangat mengapresiasi kinerja Fatayat di Jawa Barat yang berhasil mengembangkan program TKM di bawah binaan Kemnaker RI. 


Sementara itu, Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Emarini, mengapresiasi berbagai bentuk kolaborasi yang telah dilakukan Fatayat NU Jawa Barat. 


“Harapannya, rumah digital yang dibangun Fatayat NU Jabar ini mampu mendorong Fatayat semakin terdepan dalam memasuki percaturan global. Hal yang penting digarisbawahi dari berbagai acara tersebut adalah semangat berkolaborasi. Kolaborasi dengan berbagai pihak ini memungkinkan Fatayat mampu berkontribusi secara lebih luas bagi perubahan sosial, pemerataan peluang dan kesejahteraan kaum perempuan khususnya, dan menyebarkan pesan Islam Rahmatan lil Alamin,” harapnya.


Pada kesempatan ini, Program Manager JISRA Muhammadiyah, Surya Rahman Muhammad menegaskan bahwa kolaborasi Fatayat NU-Muhammadiyah merupakan upaya nyata dua organisasi keagamaan terbesar di Indonesia untuk bersama-sama menyemai nilai-nilai Islam rahmatan lil Alamin, menggaungkan nilai-nilai toleransi yang menjadi fondasi penting bagi kehidupan beragama di Indonesia. 


Selain itu, Ketua KPID Jawa Barat, Adiyana Slamet, berharap Fatayat NU dan KPID dapat berkolaborasi dalam pengembangan media digital, khususnya bagi para daiyah Fatayat agar para daiyah Fatayat yang memiliki keilmuan keislaman yang mumpuni dapat menyampaikan dakwahnya dengan menjangkau audiens yang semakin luas. 


Perlu diketahui, rangkaian acara tersebut  itu dikemas melalui perpaduan format digital dan acara on stage sehingga menghadirkan sebuah gelaran acara yang menarik. Acara ini dihadiri sekitar 200 tamu undangan yang terdiri dari perwakilan cabang Fatayat NU kabupaten/kota se-Jawa Barat, para tokoh agama, serta partner-partner Fatayat dalam berbagai program. 
Fatayat NU Jabar juga berterima kasih kepada seluruh partner yang telah bekerja sama seperti termasuk PP Muhammadiyah, INFID, Kemenaker RI, UNFPA-PP Fatayat NU, Mustika Ratu, BNPT RI, KPID Jabar dan tentu saja Indonesia Hijab Walk 2022. 


Lalu, di antara bentuk kolaborasi itu adalah MoU yang dibuat dengan KPID (Komisi Penyiaran Informasi Daerah) Jawa Barat, yang akan bekerja sama dengan Fatayat dalam berbagai program terkait pemerataan informasi. Sedangkan dalam talkshow, dihadirkan mitra Fatayat yang selama ini bekerja sama dalam Program JISRA (Joint Initiative for Strategic Religious Action), yakni Muhammadiyah. 

 


Penulis: Neneng Yanti K. Lahpan
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Daerah Terbaru