Kedatangan jamaah haji di tanah air selalu disambut haru dan penuh suka cita. Keluarga, sahabat, kerabat, dan tetangga biasanya sudah menanti dengan penuh rindu untuk menyambut para dhuyufurrahman tamu-tamu Allah yang baru saja menyelesaikan rukun Islam kelima. Kedatangan mereka bukan hanya momentum kebahagiaan, tapi juga dipercaya membawa keberkahan bagi lingkungan sekitar.
Pada prosesi kepulangan ini, ada adab dan amalan yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, salah satunya adalah membaca doa sepanjang perjalanan pulang. Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Idhah fi Manasikil Hajj menganjurkan jamaah haji untuk membaca doa yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah ﷺ sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Doa Singkat yang Dibaca Saat Perjalanan Pulang
آيِبُونَ تَائِبُونَ عَابِدُونَ، سَاجِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ
Âyibûna, tâ’ibûna, ‘âbidûna, sâjidûna li rabbinâ, hâmidûn.
Artinya: “(Kami) kembali, bertobat, beribadah, bersujud kepada Tuhan kami, dan memuji.”
Riwayat Lengkap Hadis dari Shahih Muslim
Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadis dari Sahabat Anas RA:
وَفِي صَحِيْحِ مُسْلِمٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: أَقْبَلْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كُنَّا بِظَهْرِ الْمَدِينَةِ قَالَ: آيِبُونَ، تَائِبُونَ، عَابِدُونَ، لِرَبِّنَا حَامِدُونَ. فَلَمْ يَزَلْ يَقُولُ ذَٰلِكَ حَتَّى قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ
Wa fî Shahîḥ Muslim ‘an Anas raḍiyallâhu ‘anhu qâl: Aqbalnâ ma‘a an-Nabiyyi ṣallallâhu ‘alaihi wa sallam ḥattâ idzâ kunnâ bi ẓahri al-Madînah qâla: Âyibûna, tâ’ibûna, ‘âbidûna, li rabbinâ ḥâmidûn. Fa lam yazal yaqûlu dzâlika ḥattâ qadimnâ al-Madînah.
Artinya: “Dalam Shahih Muslim, dari Anas RA, ia berkata: Kami pulang bersama Nabi Muhammad ﷺ. Ketika telah sampai di luar Kota Madinah, beliau bersabda: ‘Kami kembali, bertobat, beribadah, kepada Tuhan kami kami memuji.’ Dan beliau terus mengulang doa itu hingga kami benar-benar tiba di Madinah.” (Lihat: Imam An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Hajj, [Beirut: Dar al-Fikr], hlm. 247).
Makna dan Anjuran
Doa ini bukan sekadar pelafalan, melainkan mencerminkan suasana batin seorang jamaah haji yang baru kembali dari perjalanan spiritual. Setiap kata dalam doa ini mengandung makna yang dalam dan menjadi pengingat untuk menjaga kemabruran haji setelah pulang ke tanah air.
- Âyibûna (kami kembali): Mengakui bahwa seluruh perjalanan ini hanyalah pergi-pulang dalam bingkai penghambaan kepada Allah.
- Tâ’ibûna (kami bertobat): Menegaskan niat untuk menjaga kemabruran haji dengan terus memperbaiki diri.
- ‘Âbidûna, sâjidûna (kami beribadah dan bersujud): Komitmen menambah kualitas salat, zikir, dan amal saleh setibanya di rumah.
- Hâmidûn (kami memuji): Menutup perjalanan dengan pujian karena segala nikmat, termasuk haji mabrur, bersumber dari Allah ﷻ.
Menurut Imam An-Nawawi, doa ini termasuk adab pertama yang dianjurkan bagi jamaah haji saat kembali ke kampung halaman. Harapannya, kemabruran haji dapat dijaga dengan hati yang terus tunduk dan bersyukur kepada Allah ﷻ.
Semoga setiap jamaah yang pulang dari Tanah Suci benar-benar menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Allah, penuh syukur, dan mampu membawa keberkahan bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya.