Tauhid

Keimanan Perempuan

Senin, 13 Mei 2024 | 07:43 WIB

Keimanan Perempuan

(Ilustrasi: FB Nadirsyah Hosen).

Keimanan perempuan tidak ditentukan oleh lelaki. Dalam QS at-Tahrim: 10-12 dijelaskan contoh 4 perempuan. Siapa saja mereka?


Istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth adalah dua contoh perempuan yang bersuamikan kekasih Allah. Tapi ternyata mereka memilih jalan berbeda. Mereka tersesat tidak mengikuti ajaran dan teladan suaminya. Bersekutu dengan iblis.


Al-Quran juga menyebut tentang istri Firaun, yaitu Asiyah. Suaminya bukan cuma sesat tapi juga mengaku berkuasa seperti Tuhan. Namun keimanan memasuki relung hati istrinya. Dia memilih jalan sendiri. Dia bergabung dengan cintaNya.


Perempuan lainnya adalah Maryam, ibunda Nabi Isa. Dia tidak memiliki suami saat mengandung. Kesucian dan keimanannya tetap terjaga tanpa pasangan. Dia memilih jalanNya.


Jadi, kesimpulannya, lelaki gak usah lebay merasa bisa menentukan nasib dan keimanan isteri. Sebaliknya perempuan juga gak usah merasa nasib dan keimanan mereka tergantung status lelaki atau pasangan mereka.


Masing-masing diberi ujian dan pilihan.


Dan masing-masing akan bertanggungjawab atas pilihannya di dunia dan akhirat.


Semoga Allah menjaga keimanan kita dan tidak tersesat bersekutu dengan selain Allah hanya demi mengejar kemewahan dunia yang tidak kekal ini.


​​​​​​​KH Nadirsyah Hosen,  salah seorang Dosen Senior Monash Law School