Renita: Kader IPPNU Harus Kritis dan Progresif Hadapi Tantangan Zaman
Rabu, 27 Agustus 2025 | 09:12 WIB
Pangandaran, NU Online Jabar
Pelaksanaan Latihan Kader Muda (Lakmud) Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Pangandaran 2025 semakin bermakna dengan hadirnya materi Ke-IPPNU-an yang disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah IPPNU Jawa Barat, Rekanita Renita.
Dalam pemaparannya, Renita mengulas sejarah, dinamika, serta peran strategis Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dalam pendidikan, sosial, dan keagamaan.
Ia menegaskan bahwa IPPNU yang berdiri sejak 2 Maret 1955 merupakan wadah kaderisasi pelajar putri NU yang berlandaskan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah, berasaskan Pancasila dan UUD 1945. Organisasi ini, kata dia, berfungsi sebagai ruang komunikasi, integrasi, dan pemberdayaan kader.
“Kader IPPNU harus mampu menjadi pelajar kritis sekaligus progresif. Kritis artinya berani menganalisis dan mengevaluasi realitas, sedangkan progresif berarti siap menghadapi perubahan dengan inovasi dan semangat perbaikan berkelanjutan,” tegas Renita di hadapan peserta Lakmud.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa tantangan pelajar putri NU saat ini tidak hanya terkait kaderisasi internal, tetapi juga isu-isu global seperti radikalisme, media sosial, hingga problematika generasi muda.
“Oleh karena itu, IPPNU harus tampil sebagai garda terdepan dalam menyebarkan nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah, serta membangun karakter yang berlandaskan kejujuran (ash-shidqu), amanah, ta’awun, dan istiqamah,” jelasnya.
Renita berharap melalui Lakmud ini lahir kader putri NU Pangandaran yang tidak hanya loyal terhadap organisasi, tetapi juga siap mengabdi untuk masyarakat dengan semangat moderasi, toleransi, dan kepeloporan.
Kehadiran materi Ke-IPPNU-an ini semakin memperkuat posisi Lakmud sebagai ruang pembentukan karakter kader muda NU di Pangandaran. Kaderisasi tidak hanya berhenti pada penguatan ideologi Aswaja, tetapi juga diarahkan untuk melahirkan pelajar putri NU yang berdaya, kritis, progresif, serta berkontribusi nyata bagi bangsa dan agama.