Kuluwung

Salom, Bus Damri, dan Kereta

Sabtu, 6 Maret 2021 | 12:00 WIB

Salom, Bus Damri, dan Kereta

Gambar Bus Damri dan Kereta yang digambar Salom (Foto: Agung Gumelar)

Oleh Agung Gumelar
Jum'at pagi aku bergegas menyiapkan keperluanku untuk pulang ke rumah. Aku berjalan di sepanjang trotoar menuju tempat orang biasa menunggu bus. 

Aku berhenti di sebuah warung di pinggir jalan, Aku melihat seorang anak yang sedang asyik memainkan penanya di atas sobekan kardus bekas Indomie, saat aku duduk tepat di sampingnya sambil aku perhatikan apa yang ia lakukan dengan penanya itu, dia berkata kepadaku:

"Om mau beli apa?"

"Mau beli minum de" jawabku.

Aku balik bertanya, "Apa yang sedang kamu lakukan?" 

"Aku sedang menggambar bus dan kereta om"  jawabnya.

"Kenapa kamu menggambar bus dan kereta?" tanyaku lagi.

"Aku suka menggambar bus karena sehari-hari aku melihatnya," 

"Lantas bagaimana dengan kereta?" 

"Aku ingin jadi masinis om" jawabnya.

Sejenak aku terdiam, anak ini begitu asyik dengan penanya. Lalu aku kembali bertanya: 

"Siapa namamu?" 

"Salom om" 

"Berapa umurmu?"

"Aku baru umur 6 tahun om?"

"Kamu sekolah?"

"Iya om aku sekolah, baru TK, kemarin ibuku baru mendaftarkanku ke sekolah, aku ngga mau om kalo sampe harus jadi pengamen, aku pengen pinter, pengen bisa belajar biar nanti gede bisa sukses," jawabnya begitu bersemangat.

Aku termenung dan berpikir, di usianya yang masih kecil, apa yang dikatakannya barusan seolah mengingatkanku akan pentingnya pendidikan, ilmu, dan kerja keras tanpa harus mengeluh dengan keadaan.

Disela-sela waktunya menemani sang kakak berjualan, dia tetap menyempatkan waktunya untuk belajar.

Senang rasanya bisa bertemu denganmu Salom 

Bandung, 5 Maret 2021
Lampu merah Jl Soekarno Hatta.

Penulis adalah warga NU kelahiran Cirebon