Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Kota Bekasi

Dari Khataman Al-Quran hingga Santunan Yatim Dhuafa Meriahkan 1 Abad NU di Jatisampurna Kota Bekasi

Dari Khataman Al-Quran hingga Santunan Anak Yatim Dhuafa Meriahkan 1 Abad NU di Jatisampurna Kota Bekasi

Kota Bekasi, NU Online Jabar
Banyak cara dilakukan warga NU dalam memperingati hari lahir NU yang menginjak satu abad. Tak hanya dilakukan di level pusat, tetapi juga semarak digelar di tingkat ranting-rating NU di desa dan kelurahan, salah satunya seperti yang terjadi di Kelurahan/Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad (19/2/2023) malam.


Panitia penyelenggara acara ini dimulai sejak Subuh dengan khataman Al-Qur'an hingga sore, kemudian santunan untuk ratusan yatim dan duafa, lalu pada malam harinya menggelar Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad sekaligus puncak Harlah Satu Abad NU. 


Tidak hanya itu, perhelatan yang menghadirkan Sayyid Seif Alwi ini juga diisi pembacaan Maulidur Rasul dan Shalawat oleh tim hadrah Ahbaburrasul Indonesia.


Baca Juga:
Resmi! Pemerintah dan DPR Sepakati Biaya Haji Tahun 2023 Sebesar Rp49,81 Juta


Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Jatisampurna Ustadz Komaruddin mengatakan, pihaknya sengaja menyatukan peringatan satu abad NU dengan aksi sosial dan Isra' Mi'raj sebagai cermin kepedulian NU kepada masyarakat, juga penguatan tradisi NU dalam bentuk perayaan hari besar Islam.


Ia berharap, acara ini dapat membangkitkan gairah ber-NU dan menjadi perekat masyarakat.


"Memasuki abad kedua Ranting NU Jatisampurna akan tetap berkomitmen dan tetap Istiqamah mengawal dan menjaga aqidah Ahlusunah wal Jama'ah agar senantiasa menghadirkan kadamaian di tengah masyarakat bersandar pada ajaran ulama-ulama  Aswaja," ujarnya.


Baca Juga:
Khutbah Iftitah Rais Syuriah PWNU Jabar pada Puncak Resepsi Harlah 1 Abad NU di Garut


Sementara itu, Sayyid Seif Alwi dalam taushiyahnya menyampaikan pentingnya warga NU memperkuat Ahlussunnah wal Jama'ah melalui ilmu. Sebab, dengan ilmulah Aswaja lestari hingga hari ini.


"Nahdlatul Ulama didirikan para ulama untuk menjaga Ahlussunnah wal Jama'ah dan itu berdasarkan ilmu. Di sinilah pentingnya ngaji, belajar ilmu, tentu kepada ulama-ulama mu'tabar (otoritatif)," pesannya.


Di tengah banjirnya informasi di era media sosial, tambahnya, kini banyak anak muda belajar agama secara otodidak lalu merasa "menemukan" kesalahan dan menyalah-nyalahkan keberagamaan para orang tua dan kiai-kiainya.


Baca Juga:
Ulama Perempuan di Dunia Islam


Sebagai informasi, kegiatan berlangsung hingga larut malam dan dihadiri ratusan warga sekitar mulai anak-anak hingga orang tua.


Pewarta: Malik Ibrahim
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi

M. Rizqy Fauzi
Editor: M. Rizqy Fauzi

Artikel Terkait