Kota Banjar

Doa Penuh Makna dari KH Mu'in Abdurrohim Saat Pimpin Tawassul di Gelaran Konfercab ke-VI PCNU Kota Banjar

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:42 WIB

Doa Penuh Makna dari KH Mu'in Abdurrohim Saat Pimpin Tawassul di Gelaran Konfercab ke-VI PCNU Kota Banjar

Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Barat KH Mu'in Abdurrohim. (Foto: Yt Alazhar Media).

Kota Banjar, NU Online Jabar
Pembukaan gelaran Konferensi Cabang (Konfercab) ke-VI Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) pada Selasa (25/2/2025) yang bertempat di Kantor PCNU Kota Banjar turut dihadiri oleh Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Barat KH Mu'in Abdurrohim. Dalam kesempatan tersebut, Kiai Muin memimpin tawassul untuk kelancaran kegiatan Konfercab ke-VI PCNU Kota Banjar.


Menariknya, Kiai yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Azhar Citangkolo tersebut disela-sela tawassulnya tidak hanya menggunakan bahasa arab, tetapi juga diselingi dengan bahasa Indonesia.


Adapun doa yang dibacakan oleh Kiai Muin dengan bahasa Indonesia antara lain:


"Ya Allah pada pagi hari ini, kami bersama-sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat, PCNU  kota Banjar menyelenggarakan kewajiban organisasi, menyelenggarakan konfercab kota Banjar yang ke VI semata-mata khidmat kepada Nahdlatul Ulama.


Hanya mengharap rahmat-Mu ya Allah, hanya mengharap fadhilah-Mu ya Allah, hanya mengharap agar kami semua berada dibarisannya Mbah Hasyim Asy'ari, berada dibarisannya Mbah Kholil, berada menjadi santrinya Mbah Wahab, Mbah Bisri dan semua kasepuhan kita, tidak ada yang lain maksud kami ya Allah.


Berikanlah kepada kami untuk memudahkan segalanya, dapat melancarkan segalanya, dijauhkan dari segala fitnah, dijauhkan dari segala mutafarriqoh, dijauhkan dari segala perpecahan dan lain sebagainya ya Allah, semuanya adalah khidmah kepada Nahdlatul Ulama washilah muasis ini semuanya, Al-Faatihah


Berikanlah kepada PBNU PWNU PCNU MWCNU, Ranting dan Anak Ranting, berikan kekuatan kesehatan, panjang umur niat yang ikhlas untuk kebesaran kemanfaatan khidmat terhadap Nahdlatul Ulama, Al-Faatihah," 


Pasca membacakan tawassul, Kiai Muin menceritakan bagaimana di salah satu kegiatan Kiai Kholil memimpin tahlil dan hanya membacakan surat Al-Fatihah dan Laailaaha Illallooh hanya satu kali.

​​​​​​
"Yang ngundang tahlil protes. Kok tahlilnya cepet, sekilas aja. Kata Mbah Kholil, kamu nyembelih kerbau berapa? Lima puluh. Coba ditimbang berat mana antara kalimah laailaaha ilalloh sama fatihah dengan kerbaumu? Ternyata berat fatihah dan laailaaha illalloh nya," tuturnya.


"Mudah-mudahan fatihahnya di qobul semuanya," tandasnya.