Ratusan Jamaah Padati Masjid PWNU, Ikuti Gelaran Halaqah JATMAN Jawa Barat
Kamis, 24 Juli 2025 | 16:23 WIB
Kota Bandung, NU Online Jabar
Idaroh Wustho Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An- Nahdliyyah (Jatman) Jawa Barat menggelar Halaqah dua bulanan yang bertempat di Masjid PWNU Jawa Barat pada Sabtu (19/7/2025). Kegiatan tersebut diisi dengan pengajian kitab Tajul 'Arusy karya Syekh Ibu Athoillah As-Sakandary dan dihadiri sekira 151 jamaah.
Dalam sambutannya, Mudir Idaroh Wustho JATMAN Jawa Barat KH Endang Syasuddin berterima kasih kepada seluruh jamaah yang hadir. Ia juga berterima kasih DKM PWNU Jawa Barat atas diizinkannya penggunaan masjid sebagai tempat Halaqah kali ini.
Kiai Endang menghimbau agar selalu menjaga kekompakan yang sudah sangat menggembirakan dan kader JATMAN memiliki printout dan menjilid secara rapih menjadi buku PD/PRT yang baru dalam bentuk PDF.
Sementara itu, Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Barat KH Aang Abdullah Zein menyampaikan permohonan maaf karena Rais Syuriah PWNU Jawa Barat KH Abun Bunyamin tidak bisa hadir karena sedang menghadiri agenda PBNU di Surabaya.
Terkait pelantikan, Kiai Aang mengatakan bahwa pihaknya memberikan tawaran agar pelantikan Idaroh Wustho Jawa Barat dilaksanakan di Pondok Pesantren Azzainiyah Kabupaten Sukabumi. Kiai Aang menyebutkan bahwa rencananya Mudir Ali JATMAN akan menghadiri pelantikan JATMAN Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur pada 30 Agustus 2025 yang menjadi rangkaian Haul Almaghfurlah KH Zezen Zaenal Abidin Bazul Asyhab yang merupakan Rais Idaroh Wustho Jawa Barat 2007-2012.
Selain itu, acara dilanjutkan dengan kajian kitab Tajul 'Arusy yang dibawakan oleh Wakil Rais Idaroh Wustho JATMAN Jawa Barat. Adapun yang dibahas dalam pengajian tersebut mengenai Mutaba'ah.
Kiai Maman mengatakan bahwa secara harfiyah bahwa makna dari Mutaba'ah yakni mengikuti. Ia menilai, yang dinamakan mengikuti adalah menjadikan orang yang mengikuti seperti bagian dari orang yang diikuti, walaupun yang diikuti adalah orang lain, bukan se-nasab.
Ia mencontohkan, sahabat Salman a-Farisi yang berasal dari Persia. Kiai Maman menyebutkan bahwa walaupun Salman al-Farisi bukan ahlul bait tetapi karena beliau mengikuti Nabi Saw., maka beliau dianggap bagian dari keluarga Nabi Muhammad Saw.
Dengan demikian, sambung Kiai Maman, Nabi Muhammad Saw mengajarkan kepada umatnya, bahwa mengikuti itu menyebabkan hubungan (sambungan, bertemu), sebaliknya apabila tidak mengikuti menyebabkan tidak ada hubungan (terputus, tidak bertemu) dengan Nabi Saw.
"Demikian pula dengan JATMAN yang merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama yang didirikan oleh Hadratusyekh KH Hasyim Asy'ari. Maka apabila mengikuti JATMAN yang sah maka kita sedang mengikuti Nahdlatul Ulama dan termasuk keluarga Hadratusyekh Hasyim Asy'ari," tuturnya.
"Oleh karena itu mari kita berusaha mutaba’ah kepada JATMAN yang menjadi bagian dari Nahdlatul Ulama yang otomatis menajdi keluarga Hadratusyekh Hasyim Asy'ari. Insya Allah otomatis pula menajdi keluarga Nabi Saw," tandasnya.
Sebagai informasi, adapun pembukaan dibawakan oleh Sekretaris Idaroh Wustho JATMAN Jawa Barat KH Ade Saeful Mu'min, pembacaan tawasul oleh Wakil Mudir Wustho JATMAN Jawa Barat KH Nandang Syukur Hidayat, sambutan dari Mudir Wustho JATMAN Jawa Barat, sambutan atas nama PWNU Jawa Barat oleh Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Barat KH Aang Abdullah Zein, dan dilanjutkan pengajian kitab Tajul 'Arusy yang dibawakan oleh Wakil Rais Idaroh Wustho JATMAN Jawa Barat KH Maman Abdurrahman.
Selain itu, ada sejumlah pengarahan dari Wakil Idaroh Wustho JATMAN Jawa Barat KH Zamzami Amin, Katib Idaroh Wustho JATMAN Jawa Barat KH Anwar Hidayat, dan Wakil Idaroh Wustho JATMAN Jawa Barat KH Gus Faris Ashr Wadaher.